Tampilkan postingan dengan label Boeing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Boeing. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Oktober 2011

Boeing F-18 Super Hornet




F/A-18E/F Super Hornet merupakan modernisasi dari pesawat tempur pangkal darat dan kapal laut. Pengembangan Super Hornet tidak lepas dari kebutuhan US Navy untuk program Joint Strike Fighters (F-35C) yang melibatkan pihak Boeing. Diberitakan bahwa dalam program JSF pihak US Navy memiliki kebutuhan antara 28 sampai 100 unit F/A-18E/F, hal ini merupakan kompensasi dari pengistirahatan pesawat tempur F-14 (2006) dan EA-6B Prowler.

AE-18G
Sampai 20 Januari 2007 pihak Boeing telah menyerahkan 300 unit sesuai dengan program pembelian multiyear pertama (MYP-1). MYP-2 merupakan paket pembelian 210 unit F/A-18E/F untuk penyerahan tahun 2007-2010, termasuk awal produksi EA-18G. Maka pada akhir tahun 2006 pihak US Navy mengharapkan sengan produksi tahun 2012-2014 dengan akhir 70 unit, akan dimiliki total 552 unit F/A-18E/F termasuk 90 unit EA-18G (tidak termasuk 20 unit pesanan tahun fiscal 2008).

AE-18G
Pada F/A-18E/F juga terdapat perubahan bentuk air intake, dari bentuk oval menjadi bentuk angular.Sampai 20 Januari 2007 pihak Boeing telah menyerahkan 300 unit sesuai dengan program pembelian multiyear pertama (MYP-1). MYP-2 merupakan paket pembelian 210 unit F/A-18E/F untuk penyerahan tahun 2007-2010, termasuk awal produksi EA-18G. Maka pada akhir tahun 2006 pihak US Navy mengharapkan sengan produksi tahun 2012-2014 dengan akhir 70 unit, akan dimiliki total 552 unit F/A-18E/F termasuk 90 unit EA-18G (tidak termasuk 20 unit pesanan tahun fiscal 2008).
Pada F/A-18E/F juga terdapat perubahan bentuk air intake, dari bentuk oval menjadi bentuk angular.

APG-79 AESA
Pada produksi Block I, fuselage bagian depan hanya merupakan subassembly dari F/A-18C/D. Exernal shape dari Block 2 EFF (enhanced forward fuselage) tidak diganti, tetapi bagian dalamnya sama sekali berbeda. Pada Block 2 EFF nose-cone dapat menampung radar baru yaitu APG-79 EASA (active electronically scanned array) dari Raytheon. Serta beberapa penggantian peralatan avionic (aviation electronic). APG-79 merupakan pengganti dari APG-73, memiliki kemampuan kombinasi GMTI (ground moving target indication) dan SAR (Synthetic Aperture Radar).
Dengan pergantian APF-73 dengan APG-79, maka peluncuran rudal seperti AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium Range Air-to-Air Missile) akan dapat dilekukan dengan lebih sempurna. APG-79 AESA beroperasi pada I-band (8 sampai 12 GHz) pulse-doppler.

AN/APG-73
Pada pesawat versi bertempat duduk ganda (tandem), radar ini dapat digunakan sekaligus baik oleh pilot maupun oleh WSO (weapon system operator). WSO dapat menggunakan radar pada mode air-toground, sementara pilot menggunakan mode monitor air situation.
Radar ini memiliki mode electronic protection (EP), electronic attack (EA) dan electronic support (ES).

FLIR pod
Perangkan sensor baru lainnya adalah pod pencari target ATFLIR (Advanced Targeting Forward-Looking Infrared) AN/ASQ-228 dari raytheon. ATFLIR merupakan multi sensor, electro-optical targeting pod dengan infra-merah, low-light kamera TV, laser rangfinder/target designator, dan laser spot tracker. Digunakan untuk pembantu navigasi dan targeting pesawat militer dalam berbagai kondisi cuaca dan penggunaan precision-guided weapon seperti LGB (laser guided bomb). AN/ASQ-228 merupakan pengganti AN/AAS-38 Nite Hawk.
Pod AN/ASQ-228 berukuran panjang 183 cm, berat 191 kg, dengan slant range 48 km, dan dapat beroperasi sampai batas ketinggian 15.240 meter (50.000 kaki) dari permukaan bumi.
Informasi sensor dapat dilihat oleh awak pesawat melalui layar saji konvensional yang ada di cockpit dan VSI (Vision System International) yang terdapat pada sistem helmet joint helmet mounted cueing system (JHMCS).



Faktor lain dari penampilan F/A-18E/F Super Hornet Block 2 adalah versi F dengan dua awak, memiliki kemampuan tempur yang unik. Kedua awak dilengkapi dengan JHMCS, dan pada cockpit belakang dilengkapi dengan layar saji berukuran 250x200mm.

Dengan perlengkapan baru Super Hornet akan dapat melakukan misi secara lebih efektif dan akurat dalam menghadapi lawan


Sebelumnya diposting pada 12 Juni 2008 di www.bluefame.com

Rabu, 12 Oktober 2011

BOEING B-52 'Stratofortress'


Tipe:
Long-range strategic cruise missile carrier and heavy bomber

Program:
Pengembangan skala-penuh dasri sebuah sistem untuk mengangkut misil jelajah berpeluncur-udara AGM-86B pada awal 1978
Total 102 B-52H dibuat. Pesawat pertama diterbangkan pada 6 Maret 1961.
98 B-52G dan 95 B-52H dimodifikasi untuk dapat mengangkut 12 AGM-86B pada tiang eksternal ditambah AGM-69 SRAM atau persenjataan lain secara internal.
B-52H mempunyai perubahan paling signifikan jika dibandingkan dengan B-52G yaitu bahwa B-52H mampu melakukan penetrasi ke wilayah udara musuh pada level/ketinggian rendah. Hal ini membutuhkan modifikasi structural untuk airframe dapat bertahan pada efek turbulens level-rendah (ketinggian rendah).
Perubahan lain pada B-52G ke B-52H termasuk penggantian empat senapan mesin 12,7 mm dengan meriam 6-barel Vulcan 20mm dan perubahan mesin. Revisi peralatan ECM dan provisi radar terrian-avoidance.
Sejak 1990, pesawat ini mengalami banyak upgrade, termasuk peralatan elektronik penyerangan/pertahanan, ASQ-151 Elecro-optical Viewing System, Pahse VI ECM dan Offensive Avionics System.
B-52 juga direvisi untuk pengangkutan senjata konvensional untuk mendukung operasi darat dan mariner AS.

Fitur Desain:
Dinding pesawat semuanya berbahan logam semi-monocoque dengan sayap anhedral dan tertekuk ke belakang sebesar 35 derajat.
Ekor pesawat yang diatur secara hidrolik.

Mesin
B-52H: delapan 75.6 kN (17,000 lb, 7711 kg) Pratt & Whitney TF33-P-3 dry thrust turbofans.
Kapasitas bahan bakar: 174.130 L internal ditambah dua buah drop tanks 2.650 L yang berada di bawah sayap.

Akomodasi
B-52G/H: 6 kru (pilot and co-pilot, side by side on flight deck, navigator, radar navigator, ECM operator and gunner)

Persenjataan
B-52H: sebuah merial multi-barel Vulcan 20 mm di dalam turret ekor sebagai ganti 4 senjata mesin.
Semua pesawat dapat mengangkut 12 AGM-86 Air Launched Cruise Missiles secara eksternal dan 8 CSRL secara internal.
Juga dapat dilengkapi dengan AGM-69 SRAM stand-off defence-suppression missile.
Atau sampai sekitar 22,680 kg persenjataan dapat diangkut



Dimensi
Lebar Sayap: 56,39m
Panjang Keseluruhan: 49,05m
Tinggi: 12,40m
Volume Ruang Persenjataan: 29,53m3

Berat dan Daya Angkut
Berat T-O Maks: lebih dari 221.350 kg
Daya Angkut Sayap: sekitar 595,t kg/m2
Max power loading: G: 452.1 kg/kN; H: 366.0 kg/kN

Performa
Kecepatan Maks pada Altitude Tinggi: Mach 0.90 (516 knots)
Kecepatan Jelajah pada Altitude Tinggi: Mach 0.77 (442 knots)
Tinggi Maks: 16,765 m
Jarak Maksimum tanpa pengisian bahan bakar di udara: lebih dari 8.685 m
Jarak Take-Off: 2,900 m



Sebelumnya diposting pada 5 Juni 2008 di www.bluefame.com

Senin, 28 Desember 2009

MH-6 Little Bird




Role: Light observation helicopter
Manufacturer: MD Helicopters
Status: Active service
Primary user: United States Army
Developed from: OH-6 Cayuse
Variants: MD 500 Defender; Boeing AH-6



MH-6 Little Bird, dan varian serangnya, AH-6, adalah helikopter ringan satu-mesin yang digunakan untuk operasi khusus oleh AD Amerika Serikat. Awal desainnya berdasarkan modifikasi dari OH-6A, kemudian berdasarkan pada MD 500E, dengan rotor utama tunggal lima bilah. Versi yang terbarunya, MH-6M, didasarkan pada MD 530F dan memiliki rotor utama tungga enam bilah dan rotor ekor empat bilah.

Helikopter ini banyak diikutsertakan dalam berbagai misi dan operasi termasuk Operation Iraqi Freedom.


Development

Pada tahun 1960, AD AS mengeluarkan Technical Specification 153 untuk Light Observation Helicopter (LOH) yang dapat melakukan misi transportasi personil, pengawalan dan penyerangan, evakuasi korban kecelakaan dan observasi. Dua belas perusahaan ikut ambil bagian dalam kompetisi dan Hughes Tool Company's Aircraft Division mendaftarkan Model 369. Dua desain, yang diserahkan oleh Fairchild dan Bell-Hiller, dipilih sebagai finalis oleh pimpinan kompetisi desain AD-AL, tetapi kemudian AD mengikutsertakan juga helikopter dari Hughes.

Pertama, purwarupa Model 369 terbang pada 27 Februari 1963. Awalnya diberi kode YHO-6A di bawah sistem penamaan AD, helikopter ini diganti kodenya menjadi YOH-6A di bawah sistem bersama Departemen Pertahanan baru pada tahun 1962. Lima purwarupa, bermesin Allison T63-A-5A dengan 252 shp (188 kW), dan dikirim ke AD AS di Fort Rucker, Alabama untuk bersaing dengan 10 purwarupa lain yang diajukan oleh Bell dan Fairchild-Hiller. Pada akhirnya, Hughes memenangkan kompetisi dan kontrak diberikan untuk produksi pada bulan Mei 1965. Pesanan awalnya 714 heli, tetapi kemudian meningkat menjadi 1.300 dengan opsi untuk membeli 114 heli selanjutnya. 70 heli dibuat di bulan pertama.

Halikopter tangkas dan tak bersenjata ini dilengkapi dengan "benches" yang dirancang untuk mengangkut hingga tiga pasukan pada setiap sisi. Terdapat pula sebuah varian serang, AH-6. Bercat hitam untuk operasi malam hari, helikopter kecil ini dapat melakukan penetrasi cepat dan pengiriman pasukan operasi ke wilayah yang tidak bisa dilakukan oleh “saudaranya” yang lebih besar, MH-60 Black Hawk.





Variants

•AH-6C: Special Forces attack version. Modified OH-6A to carry weapons and operate as a light attack aircraft for the 160th SOAR(A).
•EH-6E: Special Forces electronic warfare, command-post version.
•MH-6E: Improved attack helicopter used by US Army special forces units, and stealthy light attack and transport helicopter for US Army special forces units.
•AH-6F: Special Forces attack version.
•AH-6G: Special Forces attack version.
•MH-6H: Special Forces version.
•AH/MH-6J: Improved special forces transport and attack versions. Updated light attack helicopter based on the MD 530MG and equipped with an improved engine, FLIR, and a GPS/inertial navigation system.
•AH/MH-6M: Also occasionally referred to as the Mission Enhanced Little Bird (MELB), it is a highly modified version of the MD 530 series commercial helicopter.
•A/MH-6X: An AH/MH-6M MELB helicopter modified for use as a UAV. It builds upon experienced gained through development of the Unmanned Little Bird (ULB) Demonstrator, which is a civil MD 530F modified for autonomous UAV flight.


Specifications

General characteristics
•Crew: 2
•Length: 32.6 ft (9.80 m)
•Rotor diameter: 27.4 ft (8.30 m)
•Height: 9.8 ft (3.0 m)
•Empty weight: 1,591 lb (722 kg)
•Useful load: 1,509 lb (684 kg)
•Max takeoff weight: 3,100 lb (1,406 kg)
•Powerplant: 1× One Allison T63-A-5A or T63-A-700 turboshaft, 650 hp (485 kW)- full rated power
•Power, derated: for takeoff: 425 shp (317 kW); continuous: 375 shp (280 kW)
•Fuselage Length: 24.6 ft (7.50 m)
•Fuselage Width: 4.6 ft (1.4 m)
•Rotor systems: 6 blades on main rotor, 4 blades on tail rotor
•Useful Fuel capacity: 62 U.S. gal (242 L) or 403 lb (183 kg)

Performance
•Maximum speed: 152 knots (175 mph, 282 km/h)
•Cruise speed: 135 knots (155 mph, 250 km/h)
•Range: 232 nmi (430 km, 267 mi) at 5,000 ft
•Service ceiling: 18,700 ft (5,700 m)
•Rate of climb: 2,061 ft/min (10.5 m/s)

Armament
•Guns: Two 7.62 mm M134 Minigun; Two .50 cal (12.7 mm) GAU-19
•Rockets: Two 2.75 in (70 mm) Hydra 70 rocket pods
•Missiles: Four Hellfire missiles


Diterjemahkan secara bebas dari: www.wikipedia.org

Boeing / McDonnell Douglas / Hughes AH-64 Apache / Apache Longbow



Designation: Boeing / McDonnell Douglas / Hughes AH-64 Apache / Apache Longbow
Classification Type: Attack Helicopter
Contractor: Hughes / Boeing / McDonnell Douglas - USA
Country of Origin: United States
Initial Year of Service: 1984
Number Built: 1,200


Awalnya desain dasar-Hughes, YAH-64 bersaing dengan sistem YAH-63 milik Bell di Amerika Serikat Army untuk pencarian helikopter serang canggih. Helikopter ini akan menggunakan teknologi terbaru, manuverabilitas dan survivabilitas medan pertempuran yang terdiri dari persenjataan tingkat rendah, dan kecepatan rendah. Hasil akhirnya adalah YAH-64, dan rencana sedang dilakukan untuk mengembangkan sistem sebagai helikopter serang utama dari Angkatan Bersenjata AS. Unit awal yang sekarang diberi nama H-64A "Apache" mulai beroperasi di garis depan pada tahun 1986.

AH-64 dasar dirancang dengan survivabilitas awak dengan sistem anti-misil, perlindungan kokpit awak khusus dalam bentuk lapis baja Kevlar dan kaca tahan peluru dan sebuah superstructur yang dirancang khusus. Sayap pendek aslinya dapat dipasangi dengan empat hardpoints dengan misil anti-tank Hughes AGM-114 yang kuat dan akurat. Total enam belas misil ini dapat dibawa pada hardpoint di bawah sayap. Untuk mengatasi target yang lebih ringan, pod roket serba guna Hydra 70 dalam berbagai jenis amunisi dan hulu ledak dapat dipakai bersama dengan Hellfire. Kemudian penambahan ujung sayap memungkinkan helikopter untuk memakai misil udara-ke-udara AIM-9 Sidewinder atau AIM-92 Stinger. Sistem ini juga dapat menembakkan misil udara-ke-daratan anti-radar anti-radiasi Sidearm. Persenjataan standar utama Apache terdiri dari senapan rantai terpasang di”dagu” Hughes M230 30mm dengan 1200 putaran amunisi yang dikendalikan dengan helm yang dipakai pilot melalui sistem penjejak IHADSS pada helm. Perputarannya dibatasi 11 derajat ke atas, 60 derajat ke bawah dan 100 derajat kanan-kiri. Apache diawaki oleh dua personil dengan posisi duduk tandem dengan penembak di depan dan pilot duduk di belakang.

Desain dari Apache adalah konvensional dengan kokpit berada di depan, mesin terpasang tinggi di badan pesawat dan sayap “pendek” berada di bawah mesin. Kokpit dirancang sebagai jendela kaca rata, tempat duduk berlapis baja dan aman dari kecelakaan, dan roda pendaratan yang diperkuat. Mesin (AH-64D) diproduksi oleh General Electric dan dengan mesin turboshafts seri T700-GE-701C menghasilkan 1.890 shp memutar empat bilah rotor utama dan empat bilah rotor ekor. Rotor ekornya bertipe "x" dan berada disebelah kiri sirip ekor vertikal. Roda pendaratannya statis dengan dua roda utama dan satu roda ekor. Wire cutters untuk meningkatkan survivabilitas pada ketinggian rendah ditambahkan di bagian atas belakang dari kanopi, di etiap roda pendaratan dan satu di bagian turret dagu di bawah bodi pesawat. Sebuah dispenser suar telah ditambahkan di bagian belakang kiri ekor.

Setelah beberapa waktu dioperasikan di dalam negeri (AS), AH-64A dikirim ke Jerman Barat, pengoperasian heli ini di luar negeri untuk yang pertama kalinya. Pertempuran pertama terjadi tidak lama setelahnya pada 1989 Operation Just Cause di Panama dan dilakukan oleh 82nd Airborne. Pada 1991, model AH-64A menembakkan rangkaian salvo pembuka dalam Operasi Desert Storm dan kemudian mengambil bagian dalam banyak dipublikasikan perang darat "100-jam" di mana sekitar 500 tank musuh telah dilaporkan hancur. Kemudian mengikuti operasi terbatas di Bosnia/Kosovo dan akhirnya dalam Operation Iraqi Freedom.

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh pada Gulf War tahun 1991, AH-64A diikuti dengan model upgrade AH-64B. Model ini memakai Global Positioning System (GPS), meningkatkan sistem komunikasi dan navigasi, dan bilah rotor utama baru. Sebagian besar AH-64A telah diupgrade ke standar ini walaupun dana-nya dicabut pada tahun 1992. AH-64C muncul (kadang-kadang disebut sebagai AH-64B +) dan memiliki banyak fitur, sistem radar sans yang terpasang di tiang dan mesin yang lebih kuat. Model AH-64D juga muncul tetapi sangat mirip dengan seri AH-64C dengan pengecualian memiliki radar yang dapat diganti-ganti.

Apache AH-64D diberi nama menjadi AH-64D "Apache Longbow”. Model ini dibedakan oleh adanya sustem radome AN/APG-78 Longbow yang terpasang di tiang di atas rotor utama. Radar Longbow adalah radar gelombang milimeter yang diproduksi oleh Northrop Grumman dan dapat memandu senjata Hellfires melalui frekuensi pencari radar untuk lebih meningkatkan rasio pembunuhan. Dari 800 AH-64A pada produksi awal tidak kurang dari 500 diupgrade menjadi standar Longbow.

Apache memiliki mesin General Electric yang lebih kuat dalam bentuk seri T700-GE-701C. Semua komponen yang paling penting juga diperbarui untuk meningkatkan potensi mesin sementara pada saat yang sama meningkatkan survivabilitas awak jika tertembak, atau karena pendaratan darurat.

Apache masih tetap aktif di garis depan, serta masih dikembangkan dan diupgrade termasuk rotor baru, integrasi otomasisasi digital dengan elemen medan tempur UAV. Secara keseluruhan, helikopter ini sangat hebat sebagai sistem anti-tank dan walaupun diproduksi para era 1975-an, helikopter ini masih tetap menjadi salah satu helikopter serang yang paling berbahaya yang masih beroperasi.

Firma Westland Inggris melakukan produksi AH-64D Apache Longbow dengan mempertahankan sebagian besar fitur asli tetapi memiliki mesin yang lebih kuat, Rolls-Royce Turbomeca RTM322, menghasilkan daya 2.210 shp. Israel merupakan pengguna aktif Apache dan telah sering melakukan serangan terhadap posisi Hizbullah dan Lebanon dengan serangan roket langsung. Operator lain termasuk Belanda, Singapura, Yunani, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Rencana operator lain adalah Pakistan, Taiwan dan mungkin Korea Selatan dan India dalam waktu dekat.

Dalam berbagai kasus, walaupun telah beroperasi lebih dari 21 tahun, helikopter seri Apache masih akan tetap aktif di berbagai negara hingga beberapa waktu ke depan. Kombinasi mobilitas dan daya tembak membuatnya menjadi helikopter dengan rating tertinggi di medan perang masa kini. Dengan perbaikan dan selesainya digitalisasi sistem, Apache akan terus berkembang untuk memainkan peran di medan perang nirkabel masa depan.




Specifications: Boeing AH-64D Apache Longbow

Dimensions:
Length: 49.11ft (14.97m)
Width: 17.16ft (5.23m)
Height: 16.24ft (4.95m)

Performance:
Max Speed: 162mph (261kmh; 141kts)
Max Range: 1,181miles (1,900km)
Rate-of-Climb: 2,415ft/min (736m/min)
Ceiling: 9,478ft (2,889m; 1.8miles)

Structure:
Accommodation: 2
Hardpoints: 6 (including wingtip mounts)
Empty Weight: 11,799lbs (5,352kg)
MTOW: 22,282lbs (10,107kg)

Power:
Engine(s): 2 x General Electric T700-GE-701C continuous rated turboshafts developing 1,890shp and driving a four blade main and tail rotor.

Weapons Suite:
1 x 30mm chain gun
Four underwing hardpoints and two wing stub endpoints for various mission specific ordnance including:
16 x AGM-114 Hellfire anti-tank missiles
4 x Hydra-70 2.75in 7/14-Shot FFAR (Folding-Fin Aerial Rocket) rocket pods
4 x Hydra-70 2.75in 14-Shot FFAR (Folding-Fin Aerial Rocket) rocket pods
18 x Stinger AAM (Air-to-Air Missile) missiles
2 x AIM-9 Sidewinder AAM (Air-to-Air Missile) missiles
2 x Sidearm ARM (Anti-Radiation Missile) missiles
4 x Auxiliary Fuel Tanks

Variants:
Model 77 - Hughes Developmental Designation
YAH-64 - Protoype Model Designation
AH-64A Apache - Initial production designation; Hellfire, Hydra and Stinger support; General Electric T700-GE-701 turboshaft engines of 1,696 shaft horsepower.
AH-64B Apache - Improved AH-64A Apache with GPS, improved navigation and comm equipment; new rotor blades.
AH-64C Apache - Radar-less variant; Very similar to the "D" model; sometimes noted as AH-64B+.
AH-64D Apache - Similar to AH-64C model with introduction of removable radar.
AH-64D "Apache Longbow" - Updated engines (General Electric T700-GE-701C of 1,890 shaft horsepower); noticeable radome (Fire Control Radar - FCR - target acquisition system) on top of main rotor mast; updated navigation and comunications; improved crew survivability; integrated radio-based moden for multiple target tracking; planned UAV support function; further systems digitization.
WAH-64 Apache - British production model of AH-64D Apache Longbow models under license from Boeing and manufactured through Westland.
"Sea Apache" - Proposed US Marine navalized version of land-based Apache featuring specialized suite of weapons and avionics systems; redesigned landing gears; never ordered nor produced.
Ah-64DI "Saraph" - Israeli Apache Longbow Model



Diterjemahkan secara bebas dari: www.militaryfactory.com