Pesawat ini pada awalnya bermesin turbojet Lyulka AL-7 yang diperbesar, tetapi kemudian diganti dengan mesin AL-7F yang bertenaga 6500kg dan di-boost menjadi 9060kg dengan afterburner. T-3 melakukan demostrasi di atas Tushino pada 24 Juni 1956.
Pengujian terowongan angin TsAGI untuk efisiensi intake udara/kombinasi radar housing tidak menyakinkan. Dua purwarupa selanjutnya dibangun, PT-7 dan PT-8, dengan pengaturan yang berbeda. PT-7 terbang pada September 1956, mempertahankan posisi chin intake dan radom eliptik diposisikan lebih ke atas, tetapi dengan angle lower wedge bervariasi untuk menghasilkan dua intake-dimensional. PT-8 mulai mengikuti program pengujian dua bulan kemudian, pesawat ini memiliki hidung yang diperpanjang sekitar 1,25m dengan intake udara sirkular dan conical translating centrebody. Walaupun tidak berhasil dan diproduksi, T-3 dan variasi PT-nya menjadi dasar pengembangan lebih lanjut pesawat Sukhoi Su-9, pesawat yang menjadi tulang punggung PVO pada 1960an.
3-View Sukhoi T-3 (gambar: www.aviastar.org) |
Spesifikasi Umum
Dimensi
Awak: satu
Panjang: 16.75 m (55 kaki 11 in)
Bentang Sayap: 8.43 m (27 kaki 8 in)
Area Sayap: 24.2 m² (260.5 kaki²)
Mesin: 1 × Turbojet Lyulka AL-7F
Daya Dorong: 63.7 kN (14,320 lbf)
Daya Dorong dengan afterburner: 88.8 kN (19,960 lbf)
Performa
Kecepatan Maksmimum: 2,100 km/jam (1,135 kn, 1,305 mph, Mach 1,98)
Jarak: 1,840 km (995 nmi, 1145 mi)
Ketinggian Operasional Maksimum: 18,000 m (59,055 kaki)
Persenjataan
2 × Misil udara-ke-udara Kaliningrad K-8 atau Raduga K-9
Sistem Avionic
Radar Almaz
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar