Senin, 26 Maret 2012

F-16 Users, Bag. 4, -End-


31. United States of America
Pacific Air Forces – PACAF


Introduction
 
USAF Pacific Air Forces Command bertanggung jawab untuk wilayang strategis yang penting. Dengan demikian unit frontline ini dilengkapi dengan versi yang paling modern dari F-16 Fighting Falcon, termasuk Block 40/42 dan Block 50/52.


History
 
USAF Pacific Air Forces command menerima F-16 tidak lama setelah pengiriman ke USAF dimulai. Modifikasi perlengkepan di Pacific Rim theatre, yang meliputi Korea menjadi perioritas tinggi di Pentagon setelah penarikan pasukan US didaerah tersebut dibawah pemerintahan Carter.


Inventory

A close look at the teeth of the Wild Weasel: two 35th FW F-16CJ-50s carrying HTS pod, 2x AIM-9M 2x AIM-120, 2x AGM-88, ECM pod, and 2x 370gal fuel tanks.


Pacific Air Forces Inventory

Unit PACAF yang pertama menerima F-16 adalah 8th TFW di Kunsan AB di Korea Selatan. Kunsan thus menjadi base F-16 pertama di luar negri. 8th TFW di Kunsan memiliki 35th dan 80th TFS re-equipped (dilengkapi kembali) dengan F-16 yang menggantikan F-4D Phantom. 51st TFW di Osan AB diikuti sesaat setelah itu.

Unit-unit ini Pacific rim (35th TFW berbasis di Misawa AB di Jepang dan 354th TFW di Alaskan) juga menerima pesawat baru dengan segera. Saat ini unit dilengkapi dengan versi viper, menunjukan Pentagon mementingkan unit-unit ini. Pentingnya unit PACAF yang strategis ditegaskan setelah jatuhnya tembok Berlin pada tahun 1989. Sementara unit lain menghadapi penghematan dalam skala besar dan tidak ada unit PACAF yang dibubarkan. Pada saat yang sama, upaya moderenisasi dilanjutkan dengan pengiriman Block 40/42 dan Block 50/52.


Modifications and Armament

USAF F-16C block 40, #90743, based at Osan AFB, parked in front of a HAS


CCIP - Common Configuration Implementation Program

Unit PACAF sebagian besar dilengkapi dengan pesawat F-16 Block 40/42 dan Block 50/52. Pesawat ini akan diupgrade dengan CCIP (Common Configuration Implementation Program) seperti teman-teman mereka di Amerika. Modifikasi ini menggabungkan sejumlah sistem yang awalnya dirancang untuk program MLU Eropa dan menjadi ke armada Block 40/42/50/52 USAF yang ada. Program ini dimulai pada tahun 1998, konfigurasi CCIP sebagai berikut : Modular Mission Computer, Color Multifunction Display Set, Common Data Entry Electronics Unit, Electronic Horizontal Situation Indicator, Joint Helmet Mounted Cueing System (JHMCS), Link 16 Multifunction Information Distribution System (MIDS) dan Low Volume Terminal dengan TACAN. Modifikasi ini akan menghemat biaya melalui common type certification dan menghemat stock yang ada. Ini akan meningkatkan fleksibilitas armada yang ada.


Operational Service


Partisipasi dalam penyebaran pertempuran dibatasi. 13th dan 14th FS dari Misawa, Jepang telah berpartisipasi dalam penyebaran ONW/OSW dan juga dalam operasi Iraqi Freedom. 18th FS dikerahkan untuk operasi Enduring Freedom.




32. United States of America
US Navy – USN


Introduction
 
US Navy adalah satu-satunya operator F-16 seri N, pesawat tersebut secara khusus dirancang untuk angkatan laut dan digunakan sebagai pesawat agressor dalam lingkungan combat yang berbeda. Pesawat memiliki yang kuat dan meskipun turunan dari C/D, pesawat tersebut telah memiliki radar APG-66 yang telah diinstal.


Inventory

US Navy aggressor: VF-45 'Blackbirds' TF-16N #163281


F-16N and TF-16N

US Navy mengumumkan pada bulan Januari 1985, bahwa mereka telah memilih F-16 untuk kebutuhan dissimilar air combat training (DACT). F-16 yang digunakan sebagai pesawat musuh, meniru kemampuan dan taktik pesawat Soviet. Sebanyak 22 unit single seat F-16N dan 4 unit two-seat TF-16N trainer dipesan oleh angkatan laut.

Pesawat F-16 N mengambil dasar F-16 Block 30 dan semuanya dibangun selama tahun 1987/1988. Pesawat tersebut digunakan hanya untuk satu hal saja, yaitu Dissimilar Air Combat Training mission. Pesawat yang dibangun lebih ringan dan lebih kuat untuk mengatasi high-G load (beban tinggi G) secara terus menerus yang terkait dengan air combat manoeuvring (manuver pertempuran udara). Untuk menghemat berat, pesawat tersebut dilengkapi dengan radar APG-66 yang kurang mumpuni, tetapi lebih ringan dari F-16 A/B sebelumnya. M61 A1 internal gun telah dihilangkan, dan semua external store dihilangkan juga. Semua F-16 N menggunakan engine General Electric F110-GE-100. TF-16 N identik dengan F-16 N kecuali adanya second seat.

Pengiriman F-16 N ke angkatan laut dimulai pada awal tahun 1987 dan berakhir pada bulan Mei 1988. Pada bulan April 1987, VF-126 Bandit yang berbasis di NAS Miramar mencapai IOC dengan 6 unit pesawat, 3 unit lainnya diikuti oleh VF-45 Blackbird dari NAS Key West, VF-43 Challenger dari NAS Oceana, dan Navy Fighter Weapon School di NAS Miramar. Yang terakhir ini dioperasikan oleh "Marines" untuk mewakili USMC dalam program adversary.

Terlepas dari fakta bahwa (T) F-16N yang diperkuat, pesawat tersebut mengalami metal fatigue (kelelahan logam) sebelum berakhirnya masa hidup operasional mereka. Hal ini mengakibatkan penarikan pesawat tersbut dari pelayanan. Pada tahun 1991, angkatan laut meniadakan armada F-16 nya untuk sementara. Misi adversary training lebih banyak digeserkan pada F-14 dan F-18. Akhirnya, pada tahun 1994 US Navy mengumumkan pensiunan armada (T)F-16N, F-16 N yang terakhir tiba di Davis-Monthan AFB pada bulan Januari 1995.


Embargoed Pakistani F-16

U.S. Navy F-16B #92-0460, one of fourteen embargoed Pakistani F-16s, now used for Dissimilar Air Combat Training by the Navy.


Setelah penarikan (T)F-16N, angkatan laut kekurangan pesawat agresor yang mempunyai kinerja tinggi, dan keputusan tersebut dibuat untuk memperkenalkan kembali F-16. 14 unit airframe F-16 dipesan oleh Pakistan pada awal tahun 1990-an, tetapi tidak pernah dikirimkan kenegara tersebut karena adanya embargo senjata, pesawat tersebut akhirnya diambil dari penyimpanan dan dikirimkan ke angkatan laut. Sejak pesawat tersebut dikirimkan ke AMARC langsung dari production line, airframe pesawat tersebut memiliki kehidupan operasional yang sangat rendah yang membuat pesawat tersebut digunakan sebagai pesawat agressor. Pesawat ini juga merupakan Block 15 terakhir yang pernah dibangun, dan pesawat F-16 A/B yang lebih canggih yang disimpan di AMARC dan kemudian pesawat tersebut dialihkan untuk USAF.




Modifications and Armament

Armament

F-16 N dioptimalkan untuk melakukan DACT. Dan pesawat tersebut hanya membawa persenjataan ACMI pod dibawah engine intake.


Avionics

Berbeda dengan model C/D, pesawat ini dilengkapi dengan radar AN/APG-66, tujuan utamanya untuk menghemat berat. Pesawat (T) F-16N dilengkapi dengan ALR-69 radar warning receiver, dan bukan ALR-56M yang ada di F-16 USAF, dan juga dilengkapi dengan ALE-40 chaff/flare dispenser.


Arrestor hook

Perlu dicatat, bahwa meskipun F-16 N US Navy memiliki standard runway arrestor hook fitted, namun tidak dapat mendarat dikapal induk. F-16 dan landing gear (roda pendaratan) pada khususnya tidak hanya dirancang untuk menyerap benturan energi yang tinggi yang terkait dengan carrier landing(pendaratan di kapal induk). Arrestor hook hanya digunakan dalam keadaan darurat, misalnya untuk mencegah runway overruns (kelebihan ketika melandas).




33. United States of America 
National Aeronautics and Space Administration – NASA


Introduction

F-16XL ship no. 1 (#849) in black/white color scheme over the Mojave desert


NASA (National Aeronautics and Space Administration) memiliki sejarah pengujian pesawat yang eksotis, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi F-16 membuat pesawat tersebut menjadi ideal platform untuk beberapa program uji NASA. Akibatnya, NASA mengoperasikan beberapa F-16 yang paling eksotis, termasuk pesawat F-16XL dan mendemonstrasikan tekhnologi AFTI/F-16. Selain test platforms F-16, NASA juga mengoperasikan sejumlah F-16 reguler sebagai pesawat pengejar/chase. Semua percobaan F-16 telah disimpan dalam storage di Edwards AFB, dan hanya pesawat chase yang masih operasional di NASA.



Inventory

F-16XL

Pesawat F-16 XL dipindahkan ke NASA pada tahun 1989, setelah karir operasional mereka diuji dalam USAF. Pesawat tersebut diberi serial number NASA F-16XL/A received #849 dan F-16XL/B received #848.

F-16 XL saat ini disimpan di hangar di Edwards.


AFTI F-16 - Advanced Fighter Technology Integration

Part of NASA's F-16 test fleet, from left to right an F-16C, F-16XL (Ship #1), and the AFTI testbed, at the NASA Dreyden Flight Research Center at Edwards AFB, Ca.

F-16 AFTI digunakan untuk mengevaluasi new sensor dan control sistem untuk meningkatkan kemampuan tempur pesawat taktis dimasa depan. NASA menyediakan ruang hangar dan pemeliharaan untuk program angkatan udara.

AFTI/F-16 adalah pesawat yang layak, tetapi saat ini tidak terbang di Dryden tetapi dilakukan 'flyable storage' up untuk musim semi tahun 2004, ketika dipindahkan ke museum Wright-Patterson AFB.



Regular F-16s

Selama bertahun-tahun NASA telah menggunakan sejumlah F-16 reguler, salah satunya adala pesawat F-16A Block 15 #82976, yang digunakan oleh NASA terutama sebagai pesawat chase, serial numbernya adalah #N516NA, sehingga hanya F-16 dengan nomor registrasi sipil yang digunakan oleh NASA.

F-16A #N516NA dipindahkan ke Dryden dari Langley, dan digunakan terutama dalam tes engine dan untuk spare part/suku cadang. Airframe telah dibawa keluar dalam layanan dan saat ini diawetkan, dan saat ini ditempatkan disamping jalan dekat Edwards AFB.





34. Venezuela
Fuerza Aérea Venezolana
Venezuelan Air Force – FAV


Introduction

Venezuela adalah negara Amerika Larin pertama yang mendapat ijin dari US untuk membeli F-16. Mereka menjadi operator tunggal di Benua tersebut sampai Chili mengoperasikannya ditahun 2005.


Inventory

The F-16s on the flightline at El Libertador are protected from the blazing sun by sheds. Just before take-off they are towed out and readied for flight.


Peace Delta

Pada bulan Mei 1982, pemerintah Venezuela menanda tangani perjanjian untuk membeli 18 F-16 A unit Block 15 dan 6 unit F-16 B Block 15 untuk menggantikan armada Mirage III interceptor dan Mirage 5 ground-attack Fuerza Aérea Venezolana. Pembelian ini dibawah program Peace Delta Foreign Military Sales. Niat awalnya adalah memesan pesawat hingga 72 unit, tetapi pembatasan anggaran menurunkan jumlah tersebut menjadi 24 unit.

Namun, pesanan Venezuela tidak disetujui dengan segera, karena pemerintah US ingin menjual F-16/79 ke Venezuela (versi F-16 yang sedikit lebih jelek daripada F-16 lainnya untuk diekspor) sebagai gantinya. Pada tahun 1983, pemerintah US akhirnya meninggalkan harapannya dan akhirnya menyetujui untuk menjual F-16 ke Venezuela.

FAV menerima pesawat pertama mereka pada bulan September 1983, F-16 FAV memiliki skema warna hijau/coklat yang menarik dengan lambang Aviacion de Combate (Combat Aviation) pada ekor dan roundel di wing. 4 digit seri dicat pada badan pesawat tepat dibawah tail fin/sirip ekor.

Dari 24 unit yang telah dibeli oleh Venezuela, 3 unit telah jatuh, 2 yang pertama aakibat kerusakan mesin/ engine failure, dan yang kedua yaitu F-16 B jatuh selama manuver diwaktu air show di Base Aerea El Libertador, dimana Grupo 16 berbasis. Dalam kecelakaan ini, komandan pertama dan kedua skuadron tewas. Venezuelan Air Force sedang mencari persetujuan US untuk mengganti 2 unit pesawat dan berencana untuk merombak/overhaul dan mengupdate 22 unit airframe yang tersisa. Pada akhir bulan Oktober 1997, pemerintah US menyetujui penjualan 2 unit F-16 serta dengan paket upgrade yang termasuk dengan F-100-PW-220E. Namun, pembelian 2 unit tersebut telah dihentikan sampai pemberitahuan lebih lanjut.




Modifications and Armament

FAV F-16B #2337 in the 2003 "Grupo Aereo de Caza N 16 20th Anniversary" color scheme over Maracay sky.


Armament

F-16 FAV telah diupdate untuk mengakomodasi missile AIM-9L Sidewinder, standar persenjataan untuk air support adalah 6x Mk.82 atau 2x Mk.84, 4 AIM-9L Sidewinder dan 1 centerline drop tank. CBU dan rocket juga tersedia dalam inventory FAV. Selama air show tahun 1997 di El Libertador, F-16 A FAV dilengkapi dengan Litening pod Israel yang ditunjukan di static display. Menurut pilot, sisa pod telah dipesan beserta dengan PGM (Precision Guided Munitions) yang tidak ditentukan mungkin juga berasal dari Israel.
Selama latihan Miranda 98 (yang diselenggarakan mulai tanggal 8 Februari di Venezuela dengan pesawat Perancis en-route to Red Flag 98-2), Mirage 50V Venezuela dan F-16 dilatih dengan PGM delivery pada malam hari menggunakan new Litening pod (hanya dilakukan oleh F-16). Ini menunjukan bahwa setidaknya beberapa PGM telah dikirimkan pada waktu tersebut.

Hal ini juga menunjukan bahwa missile Python IV Israel akan diintegrasikan dengan sejumlah F-16 Venezuela yang telah ditentukan (dilaporkan dengan jumlah 180) dan telah dikirimkan.


Upgrade programs

Pada awal tahun 1988, rumor mengatakan bahwa FAV ingin mengupgrade kekuatan F-16A/B nya ke standar F-16 C/D, tidak ada rincian lebih lanjut tentang ini.

Pada tahun 2003, rumor yang beredar mengatakan bahwa Venezuela telah menanda tangani dengan pabrik SABCA Belgia untuk overhaul armada F-16 mereka dan mengupgrade pesawat tersebut dengan program Falcon-Up untuk memperpanjang pelayanan hidup pesawat tersebut. Dan rumor ini belum dikonfirmasi.


Operational Service

Combat

F-16 FAV digunakan dalam pertempuran selama kudeta militer pada tanggal 27 November 1992, melawan Carlos Andres Perez (pada saat itu yang menjadi presiden Venezuela).




35. Cancelled Orders


Argentina - Fuerza Aérea Argentina

Argentinean Air Force mencari pengganti Mirage III intercept yang sudah tua, dan mengingat masalah keuangan yang besar pada negara tersebut beberapa tahun terakhir, maka rencana tersebut ditahan. Argentinean Air Force mempertimbangkan untuk membeli hingga 48 unit pesawat.

Pada bulan Mei 2006, kepala staf angkatan udara menyatakan bahwa F-16 tidak masuk kedalam hitungan, karena airstrip/lapangan terbang Argentina memiliki banyak lumpur dan bebatuan, sehingga akan menjadi resiko yang tinggi untuk FOD. Kemungkinan Argentina akan mengambil Mirage 2000 sama seperti tetangganya Brazil. Dan keputusan tersebut belum diambil hingga saat ini.


Austria - Österreichische LuftstreitkräFTE

Lockheed telah mengusulkan F-16 C/D ke Austrian air division yang sedang membutuhkan penggantian yang mendesak untuk mengganti pesawat Draken sebagai interceptor. F-16 bahkan telah dicat dengan roundel Austria, hanya untuk menunjukan betapa indahnya pesawat tersebut. Austria juga mempertimbangkan Saab JAS-39 Gripen, Dassault Mirage 2000-5, Boeing/MDD F/A-18C/D, Eurofighter Typhoon dan versi ekspor MiG-29. Dan Rafale tidak masuk dalam pertimbangan mereka.

Setelah pembicaraan dengan seluruh produsen, Austria memutuskan untuk membeli 18 unit Eurofighter Typhoon Fighter untuk memperbaharui angkatan udara mereka. Setelah banjir besar yang melanda negara tersebut pada tahun 2002, keputusan tersbut pun ditunda, tetapi pada tahun 2003, proyek tersebut diumumkan dan diteruskan.


Brazil - Força Aérea Brasileira

Brazil sedang mencari batch pertama untuk akuisisi 12-24 unit pesawat fighter untuk menggantikan armada Mirage III mereka yang telah tua. Upaya tersebut pun ditunda pada bulan Januari 2003, tetapi diteruskan kembali pada bulan Oktober ditahun yang sama.

Brazil mempertimbangkan antara Lockheed-Martin F-16C/D, JAS-39 Gripen Swedia, SU 35 dan yang terakhir Dassault Mirage 2000BR. Yang terakhir ini akan bekerja sama dengan domestic aircraft manufacturer Embraer untuk mengambil kesempatan ini.

Pada bulan Februari 2005, pemerintah Brazil sekali lagi menggagalkan rencana tersebut.
Pada akhirnya Brazil mengambil 12 unit second-hand Mirage 2000 dari Prancis.


Canada - Canadian Forces Air Command

Photo from the Canadian DOD when they were considering to purchase the F-16. Canada chose the F-18 instead. Pictured is the YF-16 #72-1567 in the CCV colors, albeit without the two canards under the intake. Also note the BVR outfit with AIM-9 and AIM-7 missiles. [GD photo from Jon Somerville collection]


Diakhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, pemerintah Kanada mencari pengganti CF-104 dan CF-5 mereka, kompetisipun diadakan dengan judul 'The Canadian New Fighter Aircraft compition'. Evaluasi dalam kompetisi ini termasuk F-16, banyak dari negara NATO dan juga USAF yang telah membeli pesawat ini, dan itu berarti jika Kanada mengambil F-16 ini, maka standarisasi F-16 anggota NATO akan menjadi lebih besar.

Tawaran awal General Dynamics adalah 177 unit F-16, dan keputusan akhir harus dibuat antara F-16 dan F/A-18. Keputusan yang cukup aneh, sama seperti keputusan yang harus dibuat USAF antara YF-16 dan YF-17 (the F/A-18s predeseccor). Pada akhirnya pemerintah Kanada memutuskan untuk membeli 138 unit F/A-1, keputusan tersebut diambil karena terutama pesawat ini lebih besar dan mempunyai 2 engine yang memberikan survival rate yang lebih baik ketika terjadi engine failure/kerusakan engine (sebuah teori yang telah terbukti tidak cukup/tidak benar).


Czech Republic - Vzdusné síly Armády Ceské Republiky

Sejak bergabung dengan NATO pada tahun 1999, Czech Republic telah menyatakan niatnya untuk mengupdate pesawat tempurnya dengan pesawat barat yang lebih modern. Pemerintah Ceko memutuskan untuk membeli hingga 14 unit pesawat second-hand.

Pada tahun 2001, keputusan telah dibuat untuk membeli hingga 24 unit JAS-39 Gripen. Namun pada tahun 2002, banjir besar telah menghancur bagian negara tersebut dan keputusan tersebut pun terpaksa dibatalkan.

Namun, pada akhir tahun 2003, pemerintah Ceko akhirnya mengumumkan bahwa pemenang dalam kompetisi fighter ini adalah JAS-39 Gripen Swedia. Dengan keputusan tersebut, pemerintah Ceko menekankan komitmennya untuk pesawat itu. Keputusan ini diambil setelah SAAB menyetujui offset hingga 140%.


Hungary - Magyar Légierö

Setelah diundang pada bulan Juli 1997 untuk bergabung di first round of alliance expansion yang akan membawa Poland dan Czech Republic juga. Hongaria menyatakan akan memulai tender hingga $1 B untuk akuisisi 30 unit pesawat baru untuk menggatikan armada Mig-21 yang telah tua sekaligus untuk membuktikan keanggotaan NATOnya dan sebagai persyaratan ke anggotaanya.

Pesawat Rusia berada dalam kesempatan yang sangat sedikit dalam kompetisi ini. Karena Hongaria ingin bergabung dengan NATO melalui program PfP (Partnership for Peace) dan akuisisi peralatan barat akan mempercepat keinginan negara tersebut. Angkatan udara mempertimbangkan Rafale, Gripen dan F-16, dan menikmati demonstrasi semua pesawat tersebut. Tahun 1997, Salon du Bourget melihat pertempuran sengit yang terjadi antara wakil-wakil dari perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan pesanan ini. Kebanyakan pelanggan potensial Eropa timur mengharapkan adanya peningkatan lapangan pekerjaan, transfer teknologi dan pesanan akan adanya kompensasi untuk pesawat fighter mereka. Karena ini tidak terjadi, maka pesanan tersebut ditunda hingga tahun milenium.

Tetapi ketika pembicara NATO dimulai pada bulan September 1997, Mentri Luar Negri Laszlo Kovacs mengatakan bahwa negaranya mungkin akan menunda untuk memperbaharui armada pesawat tempur mereka.

Pada bulan September 1997, Mentri Pertahanan Hongaria mengumumkan bahwa negaranya tidak sanggup memenuhi persyaratan NATO untuk pertahanan udaranya (secara lebih spesific pilot pesawat tempur harus terbang 180-200 jam pertahun) kecuali mendapat pesawat tempur baru. Sedangkan pilot Hongaria hanya menerbangkan pesawat MiG-29 dan MiG-21 selama 50 sampai 60 jam pertahun.

Pada bulan Oktober 1998, Hongaria secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak mampu membeli pesawat tempur baru, dan Hongaria juga mengumumkan bahwa mereka tidak mempunyai dana untuk akuisisi pesawat tempur baru. Pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang kerja pesawat Mig-29, menyewa pesawat atau membeli light aircraft seperti L-159.

Pada tanggal 10 September 2001, pemerintah Hongaria akhirnya memutuskan untuk menyewa 14 unit JAS-39A/B Gripen dari angkatan udara Swedia. Perjanjian sewa selama 10 tahun pun ditanda tangani pada tanggal 20 Desember 2001, setelah pemilihan umum parlemen pada bulan April 2002. Pemerintah baru menginginkan versi upgrade pesawat Gripen. Pada tanggal 3 Februari 2003, perjanjian sewa selama 10 tahun diubah ke 12 unit single-seat JAS-39 C dan 2 unit twin-seat JAS-39 D Gripen ditambah dengan komitmen untuk membeli pesawat ini setelah masa sewa telah habis.


Iran - Imperial Iranian Air Force

Artist impression of how the Iranian F-16s would have looked, if they would have been delivered. You can clearly see the shape of the early YF-16 design. (GD impression)


Pelanggan asing pertama diluar 4 negara penggagas program F-16 NATO adalah Iran. Sebagai bagian dari rencana Shah untuk memoderenisasi Imperial Iranian Air Force. Iran menanda tangani letter of intent pada tanggal 27 Oktober 1976 untuk 160 unit F-16, dengan kemungkinan akuisisi 140 unit tambahan untuk batch selanjutnya. Namun revolusi Iran tahun 1979 yang mengakibatkan penggulingan Shah dan bangkitnya rezim fundamentalis islam yang saat ini memerintah negara tersebut, menyebabkan pesanan tersebut dibatalkan. Sayangnya salah satu efek dari pembatalan pesanan tersebut unit cost F-16 tersebut menigkat tajam. Namun pada akhirnya pesawat F-16 Iran tersebut dijual ke Israel.

Part dan maintenance equipment telah tiba di Iran pada awal tahun 1978, dan ground personnel telah diberikan pelatihan (Ground support equipment akhirnya dijual ke Pakistan).


New Zealand - Royal New Zealand Air Force

A RNZAF delegation went to the Boneyard at Davis-Monthan AFB, Arizona, to inspect the 28 airframes. (RNZAF photo)
Pemerintah Selandia Baru mengumumkan pada tanggal 1 Desember 1998, bahwa mereka akan lease-buy 28 unit F-16 Pakistan yang telah disimpan dalam storage di AMARC (Aircraft Maintenance and Regeneration Center) di Davis-Monthan AFB, yang juga dikenal dengan (desert) Bone yard. Viper harus menggantikan 19 unit penuaan pesawat Selandia Baru subsonic A-4K Skyhawk strike. Pesawat tersebut diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan bahwa pesawat tersebut berada dalam kondisi yang prima.
Pesawat ini disimpan di AMARC pada tahun 1990 sebagai akibat langsung dari embargo persenjataan ke Pakistan, pesawat ini tidak boleh terbang selama 5 tahun. Selama waktu tersebut 85 % sistem bahan bakar pesawat tersebut diawetkan dengan JP-9, dan pesawat memiliki jatah masing-masing 45 hari sekali untuk dihidupkan mesinnya. Hal tersebut mengakibatkan situasi yang aneh yang mana sebagian pesawat tersebut memiliki mesin runtime yang lebih daripada airtime, terakhir hanya 6 jam. Angka ini ada waktu airtime yang rendah, ditambah fakta bahwa pesawat ini adalah pesawat F-16 A/B yang paling modern yang pernah dibuat. Hal itulah yang menjadi alasan utama mengapa Selandia Baru memutuskan untuk membeli second-hand F-16 tersebut.

One airframe (#95627) was selected for closer inspection (RNZAF photo)

Minoritas pemerintah Selandia Baru menyatakan akan membuat penghematan dalam skala besar dengan menyewa pesawat. Sewa tersebut selama 10 tahun untuk F-16A/B Block 15 OCU dengan biaya sekitar NZ $200 M ($105 M). sewa ini menghemat NZ $431M untuk membeli pesawat baru diabad selanjutnya. Pemerintah memilih untuk kesepakatan lease-buy F-16 dengan pembayaran lebih dari 10 tahun dan pengiriman dimulai dalam 30 bulan.

Pakistan awalnya telah membayar Lockheed-Martin untuk pesawat supersonic fighters ditahun 1990, namun kongres menghalangi pengiriman pesawat tersebut karena khawatir akan pengembangan kapasitas nuklir dari negara tersebut.

Pada tahun 2002, pemerintah yang baru terpilih memutuskan untuk meninggalkan rencana untuk mengganti A-4K dengan F-16 Pakistan. Alasan pembatalan tersebut adalah bahwa air combat force tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah baru tersebut. Oeh karena itu kekuatan pesawat tempur dibubarkan sepenuhnya.

Jika pesawat tersebut diserahkan, maka pesawat tersebut dioperasikan oleh skuadron 75 di Ohakea dan No. 2 Squadron, yang merupakan detasemen yang berbasis di Nowra, NSW di Australia menyediakan pelatihan air attack untuk angkatan laut Australia (RNZAF mendapat bayaran dari Australia untuk melakukan tugas ini).


South Africa - Suid-Afrikaanse Lugmag 

Rumor mengatakan bahwa benignly meminta harga murah untuk akuisisi second-hand F-16.
Pada tahun 1999, Afrika Selatan tampaknya mengekspresikan prefensi yang pasti untuk 28 unit JAS-39 Gripen dengan opsi 20 unit tambahan. Pemerintah Afrika Selatan telah menanda tangani perjanjian untuk pembeliah pesawat Gripen yang akan dikirimkan diakhir tahun 2003.


Spain - Ejército del Aire

RNlAF F-16B block 1 #J-260 was sent to Spain between October 20th and 27th, 1979 to conduct some flight tests for the Spanish Air Force. They opted for the F/A-18 afterwards. [Photo by Falconniek]

Kembali pada tahun 1979, pemerintah Spanyol menguji F-16 di Torrejon AB untuk mengevaluasi pengganti pesawat mereka yang tua. 1 unit F-16B (#J-260) Belanda dikirim ke Spanyol untuk tujuan ini. Pemerintah Spanyol akhirnya memilih F/A-18 sebgai gantinya.

Pada tahun 1995, USAF menawarkan Ejercito del Aire forty ex-USAF F-16A untuk membantu mengisi gap sampai kedatangan Eurofighter Typhoon, yang tidak diharapkan kedatangannya sekarang, sampai awal tahun 2005.

Pemerintah Amerika menawarkan 50 unit F-16 untuk melengkapi kembali 21st wing (Moron Roosters), yang akan memesiunkan F-5 pada tahun 1992, dan menggunakan C-101 advanced trainer sebagai solusi sementara.

Pemerintah Spanyol walau bagaimanapun tidak menerima tawaran ini untuk membeli 24 unit second-hand (US Navy-surplus) F-18. Angkatan udara Spanyol telah mengoperasikan F-18, dan mengoperasikan pesawat tempur baru akan jauh lebih mahal dan rumit.




36. Potential Customers


Federation of Bosnia and Herzegovina - Federal Air Force 

28 unit F-16 A/B Pakistan disimpan di AMARC, bahkan mungkin dapat disumbangkan ke Air Force of the Federation of Bosnia dan Herzegovina, sebagai bagian dari program 'Train & Equip' yang dipimpin US. Karena Paistan telah mengambil bagian dari program ini (training Bosnian Army Anti-tank missile teams), maka ini adalah sebuah solusi yang bisa memuaskan kedua belah pihak yang telah menjalani sengketa yang panjang.

Pada bulan Juni 1998, rencana menemukan jalan buntu, karena program 'Train & Equip' ditangguhkan karena ada beberapa persoalan yang membingungkan tentang Federal Army insignia.

Jika rencana tersebut dilanjutkan, maka angkatan udara akan membangun airbase baru untuk rumah F-16 baru mereka diawal abad menjadi 2 skuadron. Jika F-16 Pakistan tidak dapat diperoleh, maka angkatan udara akan mencari beberapa unit second-hand F-16 A, dan berharap bahwa memiliki cukup dana untuk mengupgrade pesawat tersebut, setidaknya sebagiannya saja dengan standar MLU (modifikasi ini kurang lebih diperlukan mengingat fakta bahwa negara-negara tetangga telah memsang MiG-29 pada pertahan udara mereka).

Angkatan udara juga mempertimbangkan F-16 Belanda, tetapi tampaknya 1 skuadron F-16 A ex Belandan akan pergi ke Slovenian Air Force (belum dikonfirmasi).

Tahun-tahun terakhir tidak ada berita tentang kemungkinan akuisisi F-16 Federation of Bosnia dan Herzegovina. F-16 Pakistan telah digunakan oleh USAF dan US Navy, surplus F-16 Eropa dan USAF masih tersedia di market.


Bulgaria - Bulgarski Voenno Vzdushni Sili 

Ditahun 2005, pemerintah Bulgaria mencari mati-matian untuk menggantikan armada Mig-21/23 mereka yang sudah menua, perencanaan untuk akuisisi pesawat baru dan bekas telah didiskusikan. Lockheed-Martin menawarkan brandnew F-16C/D Block 50 sementara pembicaraan informatif dengan pemerintah Belgia untuk pembelian second-hand F-16 dengan upgrade MLU juga terjadi, tidak ada informasi lebih yang tersedia saat ini.


Croatia - Hrvatsko Ratno Zrakoplovstvo 

Rumor mengatakan bahwa Kroasia sedang mencari pengganti MiG-21 yang telah menua dengan pesawat tempur modern. Pada akhir tahun 1990-an, beberapa aviano yang didasarkan pada F-16C USAF melakukan serangkaian demonstrasi penerbangan di Kroasia untuk mendukung akan adanya pembelian F-16 ke negara tersebut, dan belum ada berita yang lebih lanjut tentang ini.


Ecuador - Fuerza Aérea Ecuatoriana 

Ekoador berharap dapat mendapatkan hingga 50 unit pesawat baru untuk menyesuaikan pembelian terakhir MiG-29 Peru dari Belarus. Pemimpin Ekuador telah bertemu dengan pejabat US untuk kemungkinan akuisisi F-16 Lockheed-Martin atau Boeing F/A-18, karena keuangan negara tersebut sangat miskin, hampir tidak mungkin mereka akan membeli pesawat canggih seperti F-16, apalagi untuk armada 50.


India - Bharatiya Vayu Sena
Pada tahun 2005, pemerintah India memulai tender untuk akuisisi 126 unit multirole fighter, informasi pun diminta tentang Mig-29M2, F-16C/D, F/A-18, JAS-39 dan Rafale. Keputusan belum dibuat sampai akhir tahun 2006 dan awal tahun 2007.

Lockheed telah menyatakan bahwa jika kesepakatan $12 B disetujui, maka sebagian besar pesawat akan dibangun di Indian state-owned HAL company. Ini berarti bahwa India akan menjadi negara ke 6 dimana Viper akan dibangun (setelah US, Belgia, Belanda, Turki, dan Korea Selatan).


Philippines - Hukbong Himpapawid ng Pilipinas 

Washington menawarkan untuk menjual 26 unit F-16 ke Filipina, yang mana inventory mereka saat ini sekitar 15 unit F-5 A/B ditahun 1960-an. Pesawat tempur lainnya adalah 18 unit Aermacchi S.211 trainer/light attack dan 3 unit OV-10 A Bronco COIN. Filipina akan mengakuisisi F-16 ini untuk memperkuat klaimnya atas pulau Spratly. Washington awalnya menawarkan F-16 yang dibeli oleh Pakistan, tetapi kemudian diembargo. Namun, karena krisis mata uang di Asia, rencana tersebut dibatalkan.


Romania - Fortele Aeriene ale Romaniei 

Pada akhir tahun 2005, rumor mengatakan bahwa Romania bernegoisasi dengan Israel untuk akuisisi second-hand F-16A/B. Dengan diperkenalkannya F-16I di IDFAF, pesawat ini berada dalam market. Pesawat akan menerima extensive upgrade (bahkan termasuk upgrade ACE), dan overhaul di Israel bekerja sama dengan Romanian aircraft factory.

Pada tahun 2006, dilaporkan juga bahwa Romania memnita akuisisi scond-hand F-16 Belgia, dan berita lanjutannya belum dirilis.

Pada bulan Mei 2008, Pentagon memberitahu kongres akan kemungkinan penjualan 48 unit F-16 sebagai bagian dari kesepakatan dengan nilai $4.5 B. Yaitu 2 lusin F-16C/D Block 50/52 dan 2 lusin lainnya refurbished surplus F-16C/D Block 25 USAF. Sejak saat itu tidak ada berita lebih lanjut tentang kesepakatan ini.

Pada bulan Maret 2010, pemerintah Romania memutuskan untuk memilih kesepakatan yang kedua saja, yaitu 24 unit second-hand F-16 USAF. Keputusan ini dipicu oleh situasi keuangan Romania yang sulit dan fakta bahwa keputusan tersebut diambil untuk menggantikan armada Mig-21 yang sudah menua.


Saudi Arabia - Al Quwwat al Jawwiya as SA'udiya 

Pada bulan Februari 1997, Arab Saudi mengumumkan akan mempertimbangkan untuk membeli 70-100 unit F-16 untuk menggantikan armada F-15 yang sudah menua. Total biaya pesanan tersebut berada disikitaran $ 5-6 B.

Menurut Prince Bandar Bin Sultan, Duta besar Arab Saudi untuk US, tidak ada keputusan akhir yang telah dibuat. Mengningat kecenderungan Saudi untuk menghubungkan kontrak militer ke politik. Keputusan ini juga bisa tertunda sampai tahun 1999 atau awal tahun 2000 untuk mencapai dampak maksimal politik dalam pemilihan presiden selanjutnya di US.

Saudi juga ingin memperoleh AIM-120 AMRAAM. Keinginan utama Saudi adalah untuk mengakuisisi F-16 Block 60.

Sampai sekarang, tidak ada kemungkinan untuk pembelian F-16 ke kerajaan Timur Tengah tersebut, karena ketegangan situasi politik antara US dan Saudi, maka penjualan senjata tersebut tidak akan terjadi hingga beberapa bulan mendatang.


Slovenia - Slovensko Vojasko Letalstvo 

Ada kemungkinan kecil bahwa Slovenia akan membeli 10 sampai 12 unit F-16 dalam waktu yang tidak terlalu lama. Slovenia menjadi rumah untuk 4 unit Aviano Block 40 pada tanggal 29 Agustus 1997 (2 unit F-16C dan 2 unit F-16D). Selama itu, pilot Slovenia (diantaranya Commander-in-Chief) diundang untuk naik dikursi belakang disalah satu F-16 D ini. Kunjungan ini tidak resmi, dan sejauh ini belum ada pengumuman resmi yang telah dibuat.

Pada pertengahan tahun 1998, mungkin salah satu skuadron F-16 A ex-Belanda akan pergi Slovenian Air Force. Hingga kini, tidak ada yang terjadi.

Slovenia juga ditawarkan Kfir dan JAS-39 sebagai alternatif.



Sumber: www.f-16.net
Artikel ini merupakan sumbangan dari Formiler Kaskus, agan Penjarah.
Terima kasih Bro! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar