Tampilkan postingan dengan label Grumman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Grumman. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Oktober 2011

Grumman E-2 Hawkeye Airborne Early Warning And Control Aircraft



Deskripsi

Walaupun AL AS sudah mempunyai keinginan sangat lama untuk platform pengintaian dan survey udara, ternyata membutuhkan waktu yang lama untuk mewujudkan sebuah pesawat pengintai yang dapat beroperasi pada kapal induk. Meskipun demikian, diperlukan beberapa tahun lagi agar komputer mempunyai kekuatan yang cukup sehingga mampu mencari (tracking) dan memproses lebih dari satu target pada satu waktu. Keinginan ini akhirnya terwujud ketika Grunman dinyatakan sebagai pemenang kontrak AL untuk membuat pesawat peringatan awal dan kontrol udara (airborne early warning and control=AWACS).

Desain Grumman terdapat mesin turboprop kembar yang dipasang di bawah sayap yang dipasang-tinggi. Bodi pesawat yang panjang dapat diawaki oleh lima orang, termasuk tiga spesialis misi. Terdapat "radom" berputar besar yang dipasang pada tiang di atas "juncture" sayap. Untuk mengatasi aliran udara di sekitar "radome", pada ekornya terpasang empat sirip pada ekor horizontal dengan dihedral signifikan. Desain ini pertama kali terbang pada 1960, awalnya dikenal sebagai W2F-1, tetapi kemudian diberi nama E-2A Hawkeye sebelum mulai beroperasi.

AL menerima 59 pesawat E-2A pada 1967, tetapi segera diupgrade menjadi E-2B standar dengan pemasangan komputer prosesing yang lebih kuat dan peralatan pengisian bahan bakar udara. Tak berapa lama kemudian, Grumman mulai memproduksi model E-2C baru yang termasuk di dalamnya sustem avionic yang jauh lebih canggih dan mesin yang lebih bertenaga. Pesawat-pesawat ini terus diupgrade secara kontinu dengan radar dan sensor baru, sistem avionic yang lebh canggih, peralatan processing yang lebih baik dan upgrade software yang memungkinkan pesawat ini untuk melakukan tracking terhadap 250 target dan mengkontrol 30 pesawat interceptor pada waktu bersamaan.

Dalam rangka untuk melindungi armada AS, E-2 juga digunakan oleh agen badan hukum untuk melacak peredaran narkoba. E-2 juga popular di AL Prancis dan beberapa negara lain. Sekitar 150 pesawat E-2C Hawkeyes sedang dibuat dengan produksi berkecepatan rendah (low-rate production). Sebuah varian baru yang disebut E-2D dengan peralatan elektronik baru juga sedang dalam proses pengembangan.




HISTORY:
First Flight: (W2F-1) 21 October 1961, (E-2C) 20 January 1971
Service Entry: (E-2A) 19 January 1964; (E-2C) November 1973

CREW: 2 pilots, 1 radar operator, 1 air control officer, 1 combat information center officer

ESTIMATED COST: $51 million

AIRFOIL SECTIONS:
Wing Root: NACA 63A216
Wing Tip: NACA 63A414

DIMENSIONS:
Length: 57.56 ft (17.54 m)
Wingspan: 80.58 ft (24.56 m)
Height: 18.31 ft (5.58 m)
Wing Area: 700.0 ft2 (65.03 m2)
Canard Area: not applicable

WEIGHTS:
Empty: 37,945 lb (17,210 kg)
Normal Takeoff: unknown
Max Takeoff: 51,815 lb (23,505 kg)
Fuel Capacity: 19,015 lb (8,625 kg)
Max Payload: unknown

PROPULSION:
Powerplant: two Allison T56-425 turboprops
Thrust: 9,820 ehp (7,322 kW)

PERFORMANCE:
Max Level Speed: at altitude: 390 mph (625 km/h); at sea level: unknown
cruise speed: 310 mph (500 km/h)
Initial Climb Rate: unknown
Service Ceiling: 36,955 ft (11,275 m)
Range: typical: 1,500 nm (2,780 km); ferry: 1,540 nm (2,850 km)
Endurance: 6 hr 15 min
g-Limits: unknown .

ARMAMENT: None

KNOWN VARIANTS:
W2F-1: Original designation for the E-2
E-2A: Initial production model; 59 built
TE-2A: E-2 trainers modified from E-2A airframes; 2 converted
E-2B: Designation for upgraded E-2A airframes modified with an improved computer and inflight-refueling capability
E-2C: Improved model with far more capable avionics; over 150 built by 2000
TE-2C: Trainer model based on the E-2C; 2 built
E-2C+: Upgrade currently being applied to US aircraft including improvements to the radar, software updates, and installation of more powerful engines
E-2D: New build model equipped with an improved radar system, new workstations, better satellite communications gear, and advanced cockpit displays; 75 to be built from 2009 to 2020
E-2T: Former E-2B aircraft upgraded for use by Taiwan; 6 converted
C-2 Greyhound: Ship-to-shore transport aircraft derived from the E-2 airframe

KNOWN COMBAT RECORD:
Vietnam War (USN, 1965-1972)
Lebanon (Israel, 1982)
Libya - Operation El Dorado Canyon (USAF, 1986)
Iraq - Operation Desert Storm (USN, 1991)
Bosnia - Operation Deliberate Force (USAF, 1995)
Afghanistan - Operation Enduring Freedom (USN, 2001-present)
Iraq - Operation Iraqi Freedom (USN, 2003-present)

KNOWN OPERATORS:
Egypt, Al Quwwat al Jawwiya il Misriya (Egyptian Air Force)
France, AƩronautique Navale (French Naval Air Arm)
Israel, Tsvah Haganah le Israel - Heyl Ha'Avir (Israeli Defence Force - Air Force)
Japan, Nihon Koku-Jieitai (Japan Air Self Defence Force)
Singapore (Republic of Singapore Air Force)
Taiwan, Chung-Kuo Kung Chuan (Republic of China Air Force)
United States (US Navy)


Sebelumnya diposting pada 9 Juni 2008 di www.bluefame.com

Rabu, 12 Oktober 2011

Grumman F-14 Tomcat Carrier-borne Multi-Role Fighter



DESKRIPSI

Setelah pembatalan proyek F-111B, proposal Grumman untuk pesawat tempur superioritas udara jarak-jauh diterima oleh AL AS. Pesawat ini diterima dengan nama F-14 Tomcat, dan pesawat tempur baru ini dilengkapi dengan beberapa fitur canggih. Di antaranya adalah sayap yang dapat diatur kelebarannya (dapat ditekuk) untuk memperoleh efisiensi optimum pada "amplop" penerbangan pesawat. Kelebaran maksimal digunakan untuk penerbangan kecepatan-rendah untuk mengurangi kecepatan take-off dan pendaratan, sedangkan kelebaran minimal digunakan pada kecepatan supersonic untuk mengurangi "drag". Dalam kombinasi dengan kapasitas bahan bakar besarnya, kelebaran sayap yang dapat diatur memungkinkan F-14 untuk memaksimalkan jarak tempuh dan daya tahannya dalam patroli udara primernya dan misi pengawalan.

F-14 dilengkapi dengan "array" canggih pada persenjataan dan sistem avioniknya untuk pertahanan udara jarak-jauh. Dengan membawa misil Phoenix dan radar AWG-9 canggih, Tomcat dapat mendeteksi pesawat dan misil musuh dari jarak lebih dari 100 mil. Kemampuan ini sangat penting karena F-14 ditugaskan untuk melindungi group kapal induk dari serangan udara massal.

AL mulai melakukan produksi pertama untuk model F-14A pada awal 1970an. Akan tetapi, pesawat ini terhambat karena kekurangan pada mesin Pratt & Whitney TF30 yang membatasi performa dan reliabilitas Tomcat. Beberapa pesawat, kemudian diupgrade menjadi F-14A+ standar (yang kemudian dikenal dengan F-14B) yang mesinnya diganti dengan mesin General Electric F110. Produksi final pesawat ini adalah F-14D yang dilengkapi dengan radar APG-71 yang telah dikembangkan. Setelah jatuhnya Uni Soviet, misi pertahanan udara F-14 dianggap usang, sehingga banyak pesawat yang diupgrade dengan kemampuan penyerangan darat terbatas selama tahun 1990an.

Banyak program upgrade tambahan yang diusulkan oleh Grumman dengan harapan untuk menjaga F-14 tetap dipakai sampai 2010. Belakangan ini konsep yang diusulkan adalah Super Tomcat, Attack Super Tomcat, dan ASF-14 yang akan mempunyai kemampuan penyerangan darat yang jauh lebih baik. Sayangnya, pesawat F-14 yang ada, membutuhkan perawatan ekstra yang berimbas pada mahalnya biaya untuk mempertahankan F-14. F-14 dijadwalkan akan dihentikan pemakaiannya pada tahun 2010 atau 2012. Skuadron F-14A terakhir, dipensiunkan pada 2004 dan F-14B pada 2005. Hanya 2 skuadron F-14D yang masih beroperasi dan membuat "combat tour" terakhir pada Februari 2006. Skuadron F-14 terakhir dipensiunkan dan diganti dengan F-18F pada Mei 2006.



HISTORY:
First Flight: (F-14A) 21 December 1970; (F-14D) 24 November 1987
Service Entry: October 1972
Retirement: (F-14A) 8 September 2004; (F-14B) November 2005 (?); (F-14D) May 2006

CREW: two: pilot, radar intercept officer

ESTIMATED COST: $38 million [1998$]

DIMENSIONS:
Length: 62.67 ft (19.10 m)
Wingspan: unswept: 64.08 ft (19.54 m); swept: 38.17 ft (11.65 m); overswept: 33.29 ft (10.15 m)
Height: 16.00 ft (4.88 m)
Wing Area: 565 ft2 (52.49 m2)

WEIGHTS:
Empty: (F-14A) 40,105 lb (18,190 kg); (F-14D) 41,780 lb (18,951 kg)
Normal Takeoff: (F-14A) 58,715 lb (26,630 kg) [fighter/escort]; (F-14D) 64,095 lb (29,070 kg) [fighter/escort]; (F-14D) 73,100 lb (35,155 kg) [fleet air defense]
Max Takeoff: 74,350 lb (33,725 kg)
Fuel Capacity: internal: 2,385 gal (9,030 L); internal: 16,200 lb (7,350 kg); external: 535 gal (2,020 L); external: 3,800 lb (1,725 kg)
Max Payload: 14,500 lb (6,575 kg)

PROPULSION:
Powerplant: (F-14A) two Pratt & Whitney TF30-412A/414A afterburning turbofans; (F-14D) two General Electric F110-400 afterburning turbofans
Thrust: (F-14A) 30,570 lb (136.00 kN) (F-14A) 41,800 lb (185.94 kN) with afterburner; (F-14D) 33,220 lb (147.78 kN); (F-14D) 54,160 lb (240.93 kN) with afterburner

PERFORMANCE:
Max Level Speed: at altitude: 1,565 mph (2,515 km/h) at 36,000 ft (10,975 m), Mach 2.37; at sea level: 910 mph (1,470 km/h), Mach 1.2
Initial Climb Rate: 30,000 ft (9,144 m) / min
Service Ceiling: 56,000 ft (17,070 m)
Range: typical: 1,600 nm (2,965 km); ferry: 1,730 nm (3,200 km)
g-Limits unknown

ARMAMENT:
Gun: one 20-mm M61A1 Vulcan cannon (675 rds)
Stations: six external hardpoints
Air-to-Air Missile: AIM-7 Sparrow, AIM-9 Sidewinder, AIM-54 Phoenix
Air-to-Surface Missile: (F-14D) AGM-88 HARM, AGM-84 SLAM
Bomb: (F-14D) Rockeye, GBU-16, CBU-59
Other: ECM pods, TARPS pod (see below)

KNOWN VARIANTS:
F-14A: Original fighter model; 557 built
F-14/TARPS: F-14A models equipped to carry the Tactical Air Reconnaissance Pod System; about 50 converted
F-14B or F-14A+: Original F-14B was to have improved Pratt & Whitney F401-400 engines but the design was cancelled due to rising costs after only one prototype had flown, the F-14A+ is an upgraded 'A' model with more powerful General Electric F110-400: engines, F-14A+ aircraft later re-designated F-14B; at least 32 converted
F-14C: Proposed upgraded F-14A with new engine, not built
F-14D: Much improved fighter with more powerful radar and improved missile capability, cancelled and resurrected several times but about 37 built and 18 converted from F-14A models (referred to as F-14D® model), later upgraded with limited ground attack capability under Quickstrike program
Super Tomcat: Proposed multi-role attack fighter
ASF-14: Proposed alternative to the Navy version of the ATF (advanced tactical fighter)
Attack Super Tomcat: Proposed attack model to replace the cancelled A-12 Avenger

KNOWN COMBAT RECORD:
Vietnam - Operation Frequent Wind (USN, 1975)
Iran-Iraq War (Iran, 1980-1988)
Gulf of Sidra - shot down 2 Libyan Su-22s (USN, 1981)
Lebanon - US Multinational Force (USN, 1982-1983)
Grenada - Operation Urgent Fury (USN, 1983)
Libya - Operation El Dorado Canyon (USN, 1986)
Mediterranean Sea - shot down 2 Libyan MiG-23s (USN, 1989)
Iraq - Operation Desert Storm (USN, 1991)
Iraq - Operation Southern Watch (USN, 1991-2003)
Bosnia - Operation Deliberate Force (USN, 1995)
Iraq - Operation Desert Strike (USN, 1996)
Iraq - Operation Desert Fox (USN, 1998)
Kosovo - Operation Allied Force (USN, 1999)
Afghanistan - Operation Enduring Freedom (USN, 2001-present)
Iraq - Operation Iraqi Freedom (USN, 2003-present)

KNOWN OPERATORS:
Iran (Islamic Republic of Iran Air Force)
United States (US Navy)


Diposting sebelumnya pada 3 Juni 2008 di www.bluefame.com