Rabu, 04 Februari 2009

MiG-31 Foxhound




Pesawat interseptor pertahanan udara milik Rusia yang paling “mampu”, Foxhound” mempunyai sebuah kemampuan pengejaran/penguncian target multiple dan merupakan pesawat tempur Soviet pertama yang benar-benar mempunyai kemampuan look-down dan shoot-down. Kunci dari efektivitas MiG-31 adalah radar antena array bertahap tetap Zaslon (Zaslon fixed phased array antenna radar) yang diberi nama kode “Flash Dance” oleh NATO, yang disebut sebagai radar pesawat tempur yang paling hebat. Mesin Soloviev D-38F6 baru telah dispesialkan untuk MiG-31 dengan tujuan untuk menambah jarak jangkau. Pada 1987, lebih dari 150 FOXHOUND yang dioperasikan di beberapa lokasi dari area Arkhangelsk di barat laut USSR sampai timur jauh Soviet. FOXHOUND di dedikasikan untuk misi pertahanan udara dalam negeri Soviet. FOXHOUND membawa misil udara-ke-udara jarak-jauh AA-9 dan dapat menyerang 4 target dalam waktu bersamaan dengan M-9.

Saya pesawat ini dipasang di bagian atas bodi pesawat dan tertekuk ke belakang dengan ujung kotak dan sebuah “slant” negatif. Terdapat 4 tiang di bawah sayap. Terdapat dua mesin turbofan di dalam bodi pesawat. Lubang pengeluaran (exhaust) diperpanjang melebihi ekor pesawat. Bodi pesawat berbentuk segi empat setelah lubang saluran udara hingga “exhaust” dan memiliki hidung runcing yang panjang. Sirip ekor tajam di bagian belakang dengan ujung kaku dan miring ke luar. Flats-nya menekuk ke belakang dan tajam, dan dipasang agak menengah-rendah pada bodi pesawat.

Pada 1992, Cina mencapai kesepakatan dengan Russian Federation untuk membeli 24 buah MiG-31 Foxhound. MiG-31 diharapkan dapat dirakit di Shenyang, dengan kecepatan produksi 4 per bulan pada tahun 2000. Pesawat terakhir dikirim pada tahun 2000. Berdasakan beberapa laporan, kesepakatan itu termasuk sebuah lisensi untuk membangun 700 pesawat, dan proyek ini diperkirakan dapat membuat setidaknya 200 pesawat sampai 2010.

Fase pertama tes jet tempur jarak-jauh multiperan kecepatan tinggi MiG-31BM yang sudah diupgrade diselesaikan pada pertengahan 1999. Perbedaan utama antara MiG-31P dan MiG-31BM baru adalah MiG-31BM mempunyai kemampuan untuk menghancurkan target baik di udara maupun darat. Desainer dan pembuat MiG-31 mengharapkan modifikasi baru akan menghasilkan penjualan internasional. MiG-31BM baru dilengkapi dengan sistem komputer canggih di dalamnya dan sebuah radar dengan array terfase yang memungkinkan pilot untuk mengaktifkan mode penembakan udara-ke-udara dan udara-ke-daratan secara bersamaan. Ketika beroperasi dengan target-target udara, Mig-31 BM dapat mengintersep sampai 24 target dalam waktu bersamaan.




Specifications (MiG-31)

General characteristics
Crew: Two (pilot and weapons system officer)
Length: 22.69 m (74 ft 5 in)
Wingspan: 13.46 m (44 ft 2 in)
Height: 6.15 m (20 ft 2 in)
Wing area: 61.6 m² (663 ft²)
Empty weight: 21,820 kg (48,100 lb)
Loaded weight: 41,000 kg (90,400 lb)
Max takeoff weight: 46,200 kg (101,900 lb)
Powerplant: 2× Soloviev D-30F6 afterburning turbofans
Dry thrust: 93 kN (20,900 lbf) each
Thrust with afterburner: 152 kN (34,172 lbf) each

Performance
Maximum speed:
High altitude: Mach 2.83 (3,000 km/h, 1,860 mph)
Low altitude: Mach 1.2 (1,500 km/h, 930 mph)
Combat radius: 720 km at Mach 2.35 (450 mi)
Ferry range: 3,300 km (2,050 mi)
Service ceiling 20,600 m (67,600 ft)
Rate of climb: 208 m/s (41,000 ft/min)
Wing loading: 665 kg/m² (136 lb/ft²)
Thrust/weight: 0.85
Maximum g-load: 5 g

Armament
1x GSh-6-23 23 mm cannon with 260 rounds.
Fuselage recesses for four R-33 (AA-9 'Amos') or (for MiG-31M/BM only) six R-37 (AA-X-13 'Arrow') long-range air-to-air missiles.
Four underwing pylons for a combination of:
two R-40TD1 (AA-6 'Acrid') medium-range missiles, and
2x2 R-60 (AA-8 'Aphid') or R-73 (AA-11 'Archer') short-range IR missiles, or
2x2 R-77 (AA-12 'Adder') long-range missiles.
Some aircraft are equipped to launch the Kh-31P (AS-17 'Krypton') and Kh-58 (AS-11 'Kilter') anti-radiation missiles in the suppression of enemy air defenses (SEAD) role.


Sumber: http://www.wikipedia.org/, http://www.aviastar.org/
Foto: www.atlasaerospace.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar