Sabtu, 15 Februari 2014

Strv-103 "Stridsvagn"

Strv 103 yang dipamerkan di depan museum industri Bofors, Björkborn, Karlskoga (foto: Wikipedia)

Strv 103 'S-Tank' milik Skandinavia merupakan desain ekstrim yang meninggalkan desain MBT konvensional setelah perang di Eropa, maupun dunia. Doktrin tank pada Perang Dunia II menggunakan tipe desain ini untuk sistem Assault Gun sebagai kebalikan dari sistem MBT penuh.

Tank Strv 103 dibuat dengan prioritas doktrin posisi bertahan, dengan demikian meriam utamanya di letakkan tepat ke dalam hull (berkebalikan dengan meriam yang dipasang pada turret yang dioperasikan oleh komandan dan atau penembak).

Untuk mendukung doktrin bertahan, ketiga awak berposisi dibagian belakang hull, menghadap ke belakang, lengkap dengan pengaturan sistem pengemudi-penuh yang memungkinkan tank dipiloti dalam aksi mundur, dalam cara yang sama dengan aksi maju dilakukan. Hal ini akan memungkinkan pelaksanaan doktrin secara stabil yang mana tank dapat mempertahankan kecepatan maksimal dan secara konsisten mengarahkan meriam utama ke arah musuh yang dating. Awaknya tiga orang, pengemudi/penembak, komandan dan operator-radio (yang juga berperan ganda sebagai pengemudi mundur).

Tipe desain ini memberikan profil yang sangat (ekstrim) rendah bagi tank dengan kemampuan untuk sistem tank dan awak untuk “menggali” secara aman (semua Strv 103 dipasangi dengan sebuah bilah-dozer) untuk posisi terbentengi dan menunggu datangnya pasukan lapis baja musuh. Profil yang rendah, dipercaya, akan menawarkan visibilitas dan proteksi awak yang terbaik.

Satu kelemahan nyata dari desain yang mengguncang ini adalah bahwa selusuh sistem tank (termasuk hull) harus berputar ke arah target yang diinginkan (pengemudi berperan ganda sebagai penembak). Tetapi karena desain ini dibuat untuk doktrin pertahanan, hal ini bukanlah suatu kelemahan besar.

Sistem persenjataan Strv 103 merupakan hasil dari penggantian MBT Centurion produksi Inggris yang menua.

Strv 103 membentuk porsi utama dari pasukan lapis baja Swedia dari 1960an hingga 1990an, tetapi mulai dikurangi dari dinas sejak hadirnya Stridsvagn 122.




SEJARAH 


Pengembangan 

Pekerjaan desain S tank dimulai pada pertengahan 1950an. Swedia mencari tank yang cocok dengan lansekap negaranya – sebuah Negara kecil dengan lahan pertanian berbukit di bagian selatan, serta hutan tinggi dan tundra, yang membeku ketika musim dingin dan lembab pada musim panas, di utara. Sebuah tank dibutuhkan untuk dapat beroperasi melalui permukaan tersebut. Tank juga harus dapat menghadapi ancaman tank Pakta Warsawa maupun NATO.

Desain tank S milik Swedia ini berbeda dengan kendaraan lapis baja tanpa turret milik Jerman dan Soviet yang telah ada sebelumnya dalam hal pemasangan meriam utama. Desain ini menghilangkan kebutuhan mantel berat dan lapis baja yang mengelilinginya. Ini juga memungkinkan pemakaian sistem pengisi amunisi otomatis yang handal dan ringan, serta mengurangi seorang awak. S Tank memiliki lapis baja frontal berat yang komposisi dan ketebalannya masih dirahasiakan.

Pada pertengahan 1950an, AD Swedia menawarkan tender kontrak untuk desain tank baru untuk menggantikan Centurion. Sebuah konsorsium dari Landsverk, Volvo dan Bofors merespon dengan usul untuk membangkitkan kembali desan tank berat domestik sebelumnya, yang dikenal dengan kode KRV, dilengkapi dengan meriam smoothbore 155 mm dengan turret yang dapat berosilasi. Akan tetapi hal ini dianggap sangay mahal dan AD mulai melirik pada tank-tank buatan Inggris, Jerman dan Amerika.

Pada 1956, Sven Berge dari Swedish Arms Administration mengusulkan Alternativ S, sebuah alternative domestik (S untuk Swedia). Dia menyatakan bahwa resiko untuk tertembak sangat berhubungan dengan tingginya tank, dia mengusulkan bahwa desain baru haruslah serendah mungkin. Satu-satunya cara praktis untuk memenuhi ini adalah dengan menghilangkan turret (yang juga membuat tank menjadi lebih ringan dan sederhana), walaupun dalam hal ketinggian absolute, hal ini tetap tidak memberikan Strv 103 keuntungan yang signifikan. Laean yang paling mungkin, T-64, hanya memiliki tinggi 2,2 m (7 kaki 3 in) dengan turret-nya melawan Strv 103 dengan tinggi 2,14 m (7 kaki) (tidak lebih rendah dari 3,5 inci). Akan tetapi, T-64 membayar kerendahan profilnya dengan interior yang terlalu sempit.

Tank kadang kala beraksi dalam posisi menembak hull-down, baik di belakang galian parit atau menggunakan gundukan pada bukit, dengan tujuan untuk meminalisasi keterlihatan oleh musuh. Dalam posisi menembak ini, tingkat keterlihatan tank oleh musuh ditentukan dari jarak antara dasar lara meriam hingga bagian teratas dari turret atau tank, dan sudut yang mana tank mampu menurunkan sudut laras meriam utama. Karena Strv 103 mengorientasikan seluruh tank untuk menurunkan dan menaikkan laras meriam, dalam posisi hull down, tank ini memiliki ketinggian nyata yang sangat rendah. Tank ini juga mampu menurunkan hull sebanyak 13cm dengan pengaturan suspensi.

Desain Berge memecahkan masalah pembidikan melalui sistem transmisi dan suspensi otomatis, yang akan secara presisi memutar dan memiringkan tank di bawah control penembak. Meriamnya sendiri akan paten pada hull. Hal ini tentu saja membuat pemakaian meriam terstabilisasi menjadi tidak mungkin. Sebagai hasilnya, tank tidak dapat secara akurat menembak dan bergerak pada saat yang sama. Tetapi berdasarkan pengalaman dengan Centurion, supaya mencapai akurasi yang dapat diterima, tank harus tetap berhenti, dan tidak ada solusi dalam teknologi stabilisasi dalam masa mendatang.

Fitur lain pada tank ini juga cukup radikal. Meriamnya, Bofors 105mm L/62, dapat menembakkan amunisi yang sama seperti meriam L7 105mm milik Inggris, dan akan dilengkapi dengan pengisi amunisi otomatis untuk mengurangi awak menjadi hanya dua, seorang penembak/pengemudi dan komandan (kebanyakan desain pada era itu memiliki awak empat). Terdapat ruang untuk tambahan satu awak, seorang pengemudi mundur/operator radio, yang menghadap belakang dan dilengkapi dengan alat kemudi lengkap. Hal ini memungkinkan tank dikemudikan mundur pada kecepatan yang sama seperti pada saat maju, mempertahankan posisi lapis baja frontal tetap menghadap ke musuh.

Komandan dan penembak/pengemudi memiliki set penglihatan dan kendali untuk menembakkan meriam dan mengemudikan tank. Sebagai tambahan tank didukung oleh dua mesin diesel Rolls-Royce K60 berpiston-terbalik 240 hp untuk penjelajahan lambat dan mengarahkan tank pada target, dan sebuah mesin turbin Boeing 502 300 hp untuk tenaga tambahan ketika bergerak dalam kecepatan yang lebih tinggi atau pada medan yang berat. Dalam waktu singkat, mesin turbin dianggap kurang bertenaga dan kemudian diganti dengan sebuah mesin turbin Caterpillar yang menghasilkan 490 hp. Ini merupakan penggunaan mesin turbin pertama di dunia pada tank produksi; T-80 Soviet dan M1 Abram AS kemudian diproduksi dengan mesin turbin gas sebagai propulsi utamanya.

Konsepnya cukup menarik bahwa Bofors diminta membuat purwarupa untuk suspensi/drivetrain, yang mana mereka menyelesaikannya dengan sukses. Pada 1958, kontrak lanjutan diberikan untuk pembuatan dua purwarupa, yang diselesaikan pada 1961. Pada titik ini, AD juga puas dengan desain, dan pesanan pra-produksi dibuat untukk pembuatan 10 tank dibuat pada 1960. Dengan perubahan kecil, Alternativ S diadopsi sebagai Stridsvagn 103 ("103" untuk tank ketiga yang menggunakan meriam 10cm yang diterima untuk bertugas pada AD Swedia. Perubahannya termasuk kupola komandan baru yang berstabilisator giro, bersenjakan senapan mesin KSP 58 7,62mm, dan lapisan baja frontal yang ditingkatkan. Sebuah kisi-kisi untik dapat dipasangkan di depan untuk membantu mengatasi hantaman amunisi HEAT, kanan tetapi kisi-kisi ini dirahasiakan dan hanya dipasang pada saat perang.

Strv 103 pertama diselesaikan pada 1966. Produksi penuh dimulai pada 1967 dan berakhir pada 1971 dengan sebanyak 290 tank dikirimkan.

Strv 103 merupakan tank amfibi. Sebuah lapisan pengapungan dapat ditegakkan di sekitar hull bagian atas dalam waktu 20 menit, dan roda rantainya mampu menggerakkan tank dalam kecepatan sekitar 6 km/jam (3,7 mpj) di dalam air.

Satu tank pada setiap peleton dipasangi dengan sebuah bilah dozer di bawah bagian depan hull untuk memungkinkan tank untuk menggali ke dalam tanah, demi menambah tingkat proteksi.

Stridsvagn 103 tidak pernah terlibat dalam pertempuran dan karenanya, desainnya belum terbukti. Akan tetapi, untuk peran yang memang diinginkan, pada 1960an tank ini memiliki banyak kelebihan. Pada 1967, Norwegia mengadakan tes observasi komparatif selama dua minggu dengan Leopard 1 dan menemukan bahwa pada kondisi palka tertutup, Strv 103 mendeteksi lebih banyak target dan menembak lebih cepat dari pada Leopard 1. Pada April hingga September 1968, dua Strv 103 diuji pada sekolah lapis baja milik Inggris di Bovington, yang melaporkan bahwa “konsep tanpa turret milik Strv 103 memiliki kelebihan yang sangat besar dibandingkan tank berturret.” Pada BAOR 1973, Strv 103 diuji melawan Chieftain. Availabilitasnya tidak pernah di bawah 90% dan laporan final menyebutkan “Tidak ada hal uang mungkin untuk membuktikan ketidakmampuan tank untuk menembak dalam kondisi bergerak.” Pada 1975, dua Strv 103 diuji pada pusat lapos baja AS di Fort Knox. Uji coba menunjukkan bahwa Strv 103 menembak lebih akurat daripada M60A1E3, tetapi pada rata-rata kecepatan lebih lambat 0,5 detik.



Stridsvagn 103B

Berat Strv 103 meningkat dibandingkan tank pra produksinya. Hal ini mengakibatkan tank menjadi kurang bertenaga. Oleh karenanya, sebuah versi yang lebih bertenaga dari turbin gas yang sama, diproduksi oleh Caterpillar, diperkenalkan setelah produksi menghasilkan 80 tank. Versi yang lebih awal (yang diberi kode Strv 103A) dengan cepat diupgrade ke standar-B.



Stridsvagn 103C

Sebuah program upgrade dimulai pada 1986 untuk memasangkan sistem kontrol penembakan yang lebih baik pada semua tank. Juga setiap tank dipasangi dengan sebuah bilah dozer, bukan hanya satu di setiap peleton.

Dan setelah ujicoba sukses penggantian mesin Rolls-Royce K60 menjadi mesin Detroit Diesel 6V-53T yang menghasilkan 290 hp, semua tank menjalani program retrofit dengan mesin baru ini bersama dengan gigi-gigi dan alat bantunya. Sebagai tambahan, tank juga dilengkapi dengan transmisi yang dimodifikasi, terdiri dari satu gearbox otomatis tiga-langkah yang dikembangkan oleh Bofors, bevel gearing dengan fungsi maju/mundur dan sebuah unit elektronik, radiator, generator, silencer dan kendali baru. Graticule pada alat penglihatan yang ada diganti dan sebuah laser range-finder SIMRAD Nd:YAG digabungkan pada alat penglihatan penembak oleh Bofors. Pada 1983, Bofors mengirimkan purwarupa komputer kontrol penembakan, yang menggunakan perangkat lunak yang sama pada Centurion tetapi dengan perangkat keras yang dimodifikasi.

Pada akhir 1984,10 purwarupa dari tank Strv 103 telah diselesaikan. Pada akhir 1983, Bofors mendapatkan kontrak produksi untuk membangun-ulang Strv 103B menjadi konfigurasi Strv 103C baru dengan kecepatan tujuh tank per bulan. Tank Strv 103C pertama diserah-terimakan pada musim semi pada 1986 dan pengiriman final dilakukan pada 1989. Strv 103C dipasangi dengan illumination launchers Bofors Lyran dengan amunisinya disimpan pada palka penembak/pengemudi. Selama mobilisasi, Strv 103C dipasangi dengan 2x9 tong bahan bakar yang masing-masing berkapasitas 22 liter bahan bakar. 

Strv 103C dengan Grid Anti-HEAT (foto: Wikipedia)

Pada 1992, Strv 103C akan dipasangi dengan susunan lapis baja di bagian depan tank, yang akan memicu peledakan proyektil High Explosive Anti-Tank (HEAT) sebelum mengenai lapis baja utama. Sebagai tambahan, susunan baja ini akan menghambat seluruh tipe proyektil energi kinetic.

Paket lapis baja ini telah dikembangkan beberapa tahun sebelumnya dan terdiri dari 32 balok yang dibuat dari baja keras dan kuat dengan tepian runcing. Balok-balok ini dimasukkan pada lubang-lubang di bagian paling depan dari plat glacis. Ketika sebuah balok rusak, ini dapat dengan cepat digantikan oleh balok yang lain.



S-tank dengan Penggilas Ranjau

Pada awal 1989, penggilas ranjau pertama yang didesain Swedia yang dibuat dengan standar produksi dikirim ke AD Swedia. Ujicoba menunjukkan bahwa alat ini mampu meledakkan 15-20 ranjau berat anti-tank pada waktu yang sama. Mine Roller I didesain untuk dipasang pada semua tipe kendaraan, dan dua tipe coupling diproduksi: Coupling One untuk Centurion dan Coupling Two untuk S-Tank. Berat keseluruhan penggilas ini 6 ton dengan tambahan berat coupling 1 ton.



Stridsvagn 103D

Pada pertengahan 1990an, ketika Angkatan Bersenjata Swedia mencari MBT baru, sebuah Strv 103C telah diupgrade menjadi Strv 103D. Perubahan utamanya terdiri dari pemasangan komputer kontrol penembakan, penglihatan termal untuk penembak dan komandan, memungkinkan awak bertempur pada malam hari dan kondisi cuaca buruk, serta pemasangan penguat sinar pasif untuk pengemudian. Beberapa perubahan kecil bagi sistem suspensi dan mesin juga dibuat.

Purwarupa ini digunakan selama ujicoba untuk sistem MBY baru bagi Pasukan Lapis Baja Swedia bersamaan dengan semua tank lain yang diujicobakan. Untuk beberapa tahun, purwarupa ini bahkan diuji-coba dengan kendali jarak jauh. Satu-satunya Strv 103D yang pernah dibuat ini dipamerkan di museum lapis baja Axvall, bersama dengan beberapa model 103C.



Akhir Tugas

Dengan diperkenalkannya Leopard 2A4 Jerman dan versi milik Swedia dari Leopard 2A5 (Strv 122), Strv 103 seluruhnya dipensiunkan. Hal ini membuat pengembangan tank Strv 103 tidak akan lagi dilakukan. Semua versi Strv 103, saat ini berada di penyimpanan.




DESAIN 


3-View Strv 103 (gambar: the-blueprint.com)

Posisi Awak

Karena tank harus berhenti untuk menembak, pengemudi dapat berperan sebagai pengisi amunisi dan penembak. Pengemudi/penembak duduk di sisi kiri, komandan di kanan. Keduanya memiliki set kemudi dan persenjataan komplet dan komandan dapat mengambil alih kendali pengemudi/penembak kapan saja. Duduk menghadap kebelakang dan di belakang pengemudi adalah operator radio.

Pengemudi dilengkapi pelindung palka tunggal, penglihatan kombinasi periskop dan binokular OP-1L di depannya, dan periskop tunggal di kirinya. OP-1L memiliki bidang penglihatan 100° dan pembesaran x6, x10 atau x18 dengan graticule penglihatan berada di sisi kanan lensamata. Laser range-finder SIMRAD LV300 digabungkan dengan penglihatan OPS-1L. Operator radio dilengkapi dengan tutup palka tunggal dan dua buah periskop, dan kendali untuk pengemudian mundur jika diperlukan. Komandan dilengkapi dengan empat periskop dan sebuah OPS-1. Penglihatannya tidak beroperasi dengan laser range-finder, tetapi jarum lineup terdapat di lensamata kiri. Unit OPS-1 milik komandan terstabilisasi dari -11 hingga +16°, dan kupolanya dapatt berputar hingga 208°. Kupolanya distabilisasi dalam azimuth dan memungkinkan komandan untuk mencari target. Dia kemudian menggunakan setir pada kolom kemudi untuk mengarahkan tank ke target, memilih tipe amunisi dan menembakkan meriam utama.



Propulsi

Sebuah karakteristik unik dari Stridsvagn 103 adalah dua mesinnya. Mesin utama tank awalnya adalah mesin Diesel Detroit enam silinder, dan mesin sekunder yang digunakan untuk meningkatkan tenaga saat bertempur atau untuk menghidupkan tank pada musim dingin, adalah mesin gas turbin Boeing Model 553 yang menghasilkan 490 hp. Output kombinasi dari kedua mesin lebih baik jika dibandingkan MBT dengan mesin yang lebih besar yang mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak. Sebagai bagian dari upgrade total Strv Bs ke Strv Cs yang dimulai pada 1984, mesin diesel baru Rolls Royce K60 menggantikan mesin diesel Detroit. Semua mesin Stridsvagn 103 terletak di depan untuk memberikan perlindungan tambahan bagi awak yang ada di dalam hull.

Transmisinya terdiri dari sebuah gearbox utama tiga-langkah Bofors dengan fungsi maju dan mundur dalam bevel gear. Gearbox ini simple dan dogunakan untuk menggerakan dua sprocket depan, running gears yang tiap sisinya terdiri dari empat road wheel kembar yang identik dengan milik Centurion, dua track-return roller dan sebuah rear idler.

Sistem kemudianya merupakan sebiah sistem regenerative diferensial-ganda dengan alat kemudi hidrostatis, dan dikendalikan pleh setir di kolom kemudi.

Suspensinya hidropneumatik, sebuah pompa digunakan untuk menggerakkan cairan di antara unit untuk menaikkan atau menurunkan suspensi di depan atau belakang, sehingga dapat mengarahkan hull dan persenjataannya pada derajat yang diinginkan.

Untuk menghasilkan platform penembakan yang lebih stabil, suspensi terkunci pada saat meriam utama ditembakkan. Roadwheel pertama dan keempat dipasang pada leading arm dan roadwheel ketiga pada trailing arm. Roda rantainya bertipe double pin dengan rubber pad yang dapat dilepas. Roda rantai baja aslinya digantikan oleh roda rantai Diehl dengan 122 rubber pad dan konektor akhir.



Persenjataan

Meriam utama 105mm caliber 62 yang didesain oleh Swedia bernama L74 didukung oleh magasin berkapasitas 50 amunisi. Meriam ini pada dasarnya versi yang lebih panjang dari meriam seri L7 milik Inggris. Meriam memiliki bore evacuator tetapi tanpa muzzle brake. Amunisi tank biasanya terdiri dari 25 APFSDS, 20 HE dan lima amunisi asap, tetapi berbagai kombinasi dimungkinkan.

Dengan pengisi amunisi otomatis, 15 amunisi dapat ditembakkan per menit. Sistem pengisi amunisi ini melontarkan spent cases ke luar tank. Jika sistem pengisi amunisi mengalami masalah, sistem ini dapat dioperasikan manual oleh operator radio. Dua awak dapat mengisi ulang magasin melalui palka belakang dalam waktu sepuluh menit. Tombol pada kotak kemudi utama digunakan untuk memilih tipe amunisi untuk ditembakkan. Swedia mengadopsi amunisi APFSDS-T M111 buatan Israel untuk menggantikan APDS yang sebelumnya digunakan.

Meriam utama dibidikkan dengan menaik-turunkan hull. Perputaran meriam dilakukan dengan memutar tank. Hingga ditemukannya laser range finder dan komputer balistik canggih, Strv 103 dianggap tidak memiliki kekurangan karena semua tank memang harus berhenti ketika menembakkan meriam utama agar akurat. Sekarang, MBT seperti Merkava, M1 Abram, Challenger, Leopard, T64/T72/T80/T90 dapat menembakkan meriam utama dengan akurat dalam kondisi bergerak. Hal ini tidak dimungkinkan pada Strv 103 karena roda rantainya terkunci ketika meriam utama ditembakkan.

Dua senapan mesin Ksp 58 7.62 mm terpasang tetap di sisi kiri hull dan ditembakkan secara bergantian. Sebuah senapan mesin Ksp 58 7.62 mm terpasang pada sisi kiri kupola komandan, dapat diarahkan dan ditembakkan dari dalam, serta dapat digunakan sebagai pertahanan anti-pesawat. Untuk iluminasi target pada malam hari, dua launcher Bofors Lyran dipasang di atap.



Proteksi

Tidak ada detail mengenai lapis baja Strv 103, tetapi dipercaya ini merupakan plat baja sederhana yang bagiannya dipatri untuk membuat hull tank. Terdapat rusuk-rusuk horizontal pada plat glasis untuk memantulkan amunisi penembus baja. Semua periskop dan alat penglihatan tank memiliki penutup berlapis baja, yang memiliki dua fungsi: mereka memberikan proteksi tambahan tergadap pecahan amunisi dan mencegah pantulan cahaya matahari yang dapat mengakibatkan posisi tank diketahui musuh. Terdapat palka untuk melarikan diri di kompartemen tempur.

Dua buah alat pemadam kebakarang di dalam kompartemen mesin dapat dioperasikan dari dalam atau luar tank. Seluruh Seri Strv 103 tidak memiliki sistem perlindungan NBC.



Tank, Bulldozer atau Perahu?

Setiap Strv 103C dilengkapi dengan bilah bulldozer yang terlipat ke kebelakang di bawah hidung, yang dapat dioperasikan dari dalam tank. Setiap tank juga dilengkapi dengan lapisan pengapungan yang dapat dipersiapkan dalam 20 menit. Hal ini mengijinkan tank untuk menyeberangi perairan dengan kecepatan empat mil perjam, dengan menggunakan roda rantainya sebagai penggerak.

Beberapa aspek dari Strv 103C ditiru oleh negara-negara lain, tetapi hingga sekarang, Swedia adalah satu-satunya Negara yang menggunakan MBT yang benar-benar tanpa turret. AS dan Soviet diketahui mengembangkan model tanpa turret untuk MBT generasi mendatang.





SPESIFIKASI 


Informasi Umum:
Negara Asal: Swedia
Produsen: Bofors - Swedia
Tahun Awal Dinas: 1966
Jumlah Produksi: Tidak Diketahui

Struktur:
Awak: 3 
Panjang Keseluruhan: 29.53ft (9.00m)
Lebar: 11.81ft (3.60m)
Tinggi: 7.02ft (2.14m)
Berat: 46.8 US Short Tons (42,500kg; 93,696lbs)

Performa:
Propulsi: 1 x mesin diesel Rolls Royce K60, 1 x mesin turbin Boeing 502
Kecepatan Maksimum: 37mpj (60 km/j)
Jarak Operasional: 186 mil (300 km)

Proteksi:
Tebal Lapis Baja: 90-100 mm
Proteksi NBC: Tidak
Sistem:
Penglihatan Malam: Tidak

Persenjataan:
1 x meriam utama 105mm
1 x senapan mesin anti-pesawat 7.62mm
2 x senapan mesin 7,62mm yang terpasang tetap di sisi kiri depan hull

Varian:
Strv 103
Strv 103B – dengan propulsi yang lebih bertenaga
Strv 103C – program upgrade
Strv 103D – program upgrade (purwarupa – hanya 1 dibuat)

Operator:
Swedia





SUMBER:

Chant, Christopher. 1994. World Encyclopedia of the Tank: An International History of the Armoured Fighting Machine. Patrick Stephen Limited.

militaryfactory.com
army-guide.com
science.howstuffworks.com
tanks.net
en.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar