Kamis, 13 Februari 2014

HMS Illustrious (87)


Foto: fleetairarmarchive.net



Nama: HMS Illustrious (Illustrious Class fleet carrier) 
Dibangu Oleh: Vickers-Armstrong, di Barrow-in-Furness 
Laid down: 27 April 1937 
Diluncurkan: 5 April 1939 
Mulai Bertugas: 25 May 1940 
Status: Dibongkar pada 1956 


HMS Illustrious dibangun oleh Vickers-Armstrongs di Barrow-in-Furness dan mulai ditugaskan pada Mei 1940, kurang dari sebulan sebelum tenggelamnya HMS Glorious. Kapal induk ini merupakan kapal pertama dari empat kapal induk armada kelas Illustrious, yang kesemuanya memiliki hangar dan dek penerbangan berlapis baja. Lapis baja ini membuat kapasitas hangar berkurang tetapi memberinya kelebihan dalam hal proteksi menghadapi serangan bomber-tukik maupun kamikaze.

Pada Agustus 1940. “Lusty” bergabung dengan Armada Mediterania, dan skuadronnya dengan cepat memperoleh reputasi dalam hal efisiensi. Kejayaan kapal induk ini diperoleh pada malam hari 10-11 November 1940, ketika pesawat bomber-torpedo Swordfish menyerang armada Italia di Taranto, menenggelamkan satu battleship dan melumpuhkan dua lainnya. Pada Juni 1941, HMS Illustrious diserang oleh pesawat Axis ketika beroperasi di Sisilia. Kapal ini terhantam delapan kali, dengan sebuah bomb seberat 500kg menembus lapis bajanya dan meledak di dalam hangar. Kapal induk ini kemudian diperbaiki di Norfolk, Virginia, dan kembali ke Mediterania melalui Samudera India, di mana dia mendukung operasi pendaratan di Madagaskar. Setelah kembali ke Mediterania, kapal induk ini ikut ambil bagian dalam Operasi Husky (Invasi Sisilia), dan menerbangkan pesawat patrol di atas pantai Salerno.

Kapal induk ini menyelesaikan perang sebagai bagian dari Armada Pasifik Inggris yang baru dibentuk. Di kepulauan Okinawa, dek penerbangan berlapis bajanya membuktikan kelebihannya ketika serangan kamikaze gagal membuat kapal induk lumpuh. “Lusty” pada akhirnya dipensiunkan dan dibuang pada 1956.




SEJARAH 


Latar Belakang

Pada awal 1930an, menjadi jelas bahwa hanya ada sedikit dukungan internasional untuk perjanjian AL selanjutnya. Sebuah indikasi dari meningkatnya ketegangan internasional adalah dengan adanya pembatalan “Ten-Year Rule” oleh Inggris pada 1932. London Naval Treaty (1930) dianggap tidak berhasil dan London Naval Treaty Kedua (1936) yang telah ditandatangani, diabaikan oleh Jepang dan Italia.

Perjanjian baru dibuat dan membatasi kapal induk baru pada bobot maksimal 23.000 ton, dan perencana AL Inggris segera mulai membuat desain untuk kelas kapal induk baru berdasarkan desain dari Ark Royal yang pada saat itu sedang dalam pembangunan.

Pada 1936, Departemen AL Inggris memperkenalkan sebuah program pembangunan baru yang termasuk di dalamnya pembangunan dua kapal induk baru. Sea Lord Ketiga, Sir Reginald Henderson yang merupakan mantan komandan Kapal Induk Furious, menyadari bahwa ancaman terbesar dari kapal-kapal induk baru ini di perairan Eropa adalah dari pesawat dari darat. Selain itu, bagaimanapun juga, kapal induk harus cukup cepat untuk menghindar dari kapal permukaan musuh, sementara para kapal pengawalnya diharapkan mampu melindungi mereka dari kapal selam. Henderson mengharapkan, untuk mengatasi ancaman udara tersebut kapal induk harus dilindungi dengan baik melalui lapis baja yang dapat bertahan dari hantaman langsung bom seberat 500lb. Hasilnya adalah lahirnya kapal induk armada pertama di dunia yang berlapis baja. Pekerjaan untuk mendesain kapal baru ini diserahkan pada William Forbes, kepala desainer kapal induk AL.

Segala bentuk konstruksi AL selalu membutuhkan kompromi. Desain harus seimbang antara kecepatan, proteksi dan kapasitas pesawat. Level proteksi ekstra kapal induk baru ini, berarti mengorbankan salah satu dari dua elemen lainnya. Telah diputuskan bahwa lapis baja ekstra ini membuat kapal menjadi sangat berat, sehingga tidak seperti Ark Royal yang memiliki dua dek hangar, kapal induk ini hanya memiliki satu. Hal ini memperendah pusat gravitasi, tetapi juga mengurangi separuh kapasitas hangar, yang berarti kapal induk hanya mampu membawa pesawat dalam jumlah yang lebih sedikit. Ark Royal memiliki kapasitas 60 pesawat, sementara kapal induk baru ini terbatas pada 36 pesawat.

Fitur kunci dari kapal induk baru ini adalah ‘armoured box’ mereka. Dek penerbangannya dilindungi dengan 3in (75mm) lapis baja dan ‘box’ ini di sepanjang kapal, mencakup seluruh hangar. Bagian sisi kapal dilindungi oleh 4½in (112.5mm) lapis baja, serta bulkhead dengan ketebalan yang sama di depan dan di belakang. ‘Box’ ini kemudian bergabung dengan sabuk lapis baja yang melundungi bagian vital kapal induk, sistem propulsi, tangki bahan bakar dan magazine. Hangarnya sendiri memiliki panjang 458 kaki, lebar 62 kaki dan tinggi 16 kaki, dan dalam keadaan mendesak dapat memuat 30 pesawat bomber-torpedo Fairey Swordfish dan enam pesawat fighter atau bomber-tukik.

Titik kelemahan dari struktur kapal induk ini adalah pada elevator yang terletak padamasing-masing ujung dek penerbangan. Keduanya harus tetap tanpa lapis baja karena harus tetap ringan agar dapat beroperasi. Akan tetapi, dua layar lapis baja yang dapat bergerak dapat digeser selama diperlukan untuk melindungi hangar jika bomb menghantam lift. Cara cerdik digunakan di Pasifik dengan membuat gambar lift tiruan dengan cat di dek penerbangan untuk menipu pilot dan pembidik bom musuh.

Program 1936 menyebut kebutuhan dua kapal induk, tetapi konstruksinya tertunda, sementara Forbes tetap membuat spesifikasi untuk ‘armoured box’. Desain Forbes akhirnya disetujui pada Desember, dan dua kapal pertama dari kelas Illustrious –Illustrious dan Victorious- mulai dibangun pada musim semi 1937.



Konstruksi

Illustrious dibangun oleh Vickers-Armstrongs at Barrow-in-Furness, diluncurkan pada 1939, dan mulai dioperasikan pada 16 April 1940. Kapal induk ini memiliki bobot 28.000 ton dan mampu mengangkut 57 pesawat, termasuk sekitar 33 hingga 36 pesawat (tergantung tipe) di dalam hangar berlapis baja. Illustrious mengangkut lebih sedikit pesawat dibandingkan pendahulunya, Ark Royal dan kapal induk kelas Indomitable dan Implacable. Hangar berlapis baja berat membuat kapasitasnya menjadi lebih kecil dibandingkan Ark Royal, tetapi setelah round-down dek penerbangan dihilangkan selama refit dan mulai dipakainya deck park permanen, kapasitas angkut pesawatnya meningkat drastis.

Kapal induk ini memiliki nama panggilan “Lusty” yang diberi oleh para awak yang berdinas di dalamnya. Pada 24 Mei 1940, Illustrious menjalani uji coba tenaga penuh dan mencatatkan 113,700 shp pada 234.2 rpm. Kecepatan persisnya tidak tercatat tetapi diperkirakan kapal induk ini mampu mencapai 31 knots (57 km/j; 36 mpj) dengan kekuatan penuh.

Biaya pembangunan Illustrious adalah £3,800,000. Peralatan elektronik yang dipasang padanya bernilai £13,500, dan pesawat terbang yang dioperasikan pada 1939 bernilai £600,000.


Foto: fleetairarmarchive.net

Masa Dinas

Illustrious bergabung dengan armada pada Agustus 1940. Penugasan pertamanya di Laut Mediterania, di mana dia bertugas untuk memberikan payung udara, menyerang kapal-kapal Axis, dan menyerang posisi di Afrika Utara.

Pada 31 Agustus, Illustrious meluncurkan serangan pada lapangan udara di Maritza. Pada 11 November 1940, kapal induk ini menjadi kapal induk pertama di dunia yang melancarkan serangan besar kepada armada musuh dalam sebuah serangan berani terhadap armada Italia di Taranto. Dua puluh satu pesawat milik Skuadron Nomor 813, 815, 819 dan 824 dari kapal induk Illustrious menyerang armada Italia pada malam hari. Armada Italia lengah dan satu battleship tenggelam dan dua lainnya rusak parah.

Pada 10 Januari 1941, ketika sedang mengawal konvoi Operation Excess di timur Sisilia, Illustrious diserang oleh bomber Axis Savoia-Marchetti SM.79 dan Junker Ju 87. Kapal induk ini terhantam enam bom dan menderita kerusakan besar: ruang perawatan kesehatan dan bangsalnya hancur, dan di antara mereka yang gugur adalah pemain rugby W.G.E Luddington. Ketika dalam masa perbaikan di Malta, kapal induk ini kembali dibomb pada 16 dan 19 Januari, yang mengakibatkan kebocoran pada kompartemen hull luar dan beberapa kerusakan kecil lainnya, tetapi ruangan mesinnya tetap utuh. Pada 23 Januari, Illustrious berlayar ke Aleksandria, Mesir untuk perbaikan sementara dan tiba pada siang 25 Januari.

Illustrious diperbaiki di Aleksandria hingga 19 Maret 1941, kemudian berlayar ke Durban, Afrika selatan untuk masuk dok kering dalam rangka pemeriksaan kerusakan bawah air. Dia kemudian berlayar ke Virginia untuk perbaikan permanen dan refit substansial di Norfolk Navy Yard, tiba pada 12 Mei.

Di Norfolk, kerusakan diperbaiki, serta beberapa modifikasi dibuat. Modifikasi ini termasuk pemasangan elevator pesawat yang lebih baik, penambahan ruang dek penerbangan sepanjang 50 kaki (15m), penambahan sepuluh senapan anti-pesawat 20mm, dan modifikasi ketapel untuk pengoperasian pesawat buatan AS. Pengerjaan tersebut selesai pada Oktober. Illustrious kemudian menjalani ujicoba, yang berhasil diselesaikan pada Desember. Dia kemudian berlayar ke Inggris bersama dengan kapal induk sekelasnya, Formidable. Pada 16 Desember, dikarenakan kondisi cuaca yang ekstrim, kedua kapal tersebut bertabrakan yang mengakibatkan kerusakan serius pada keduanya.

Illustrious diperbaiki di Greenock hingga akhir Februari 1942. Pada 23 Maret, dia berlayar menuju Samudera Hindia.

Pada Mei 1942, Illustrious dan sister ship-nya, Indomitable memberikan payung udara untuk Operation Ironclad, pendaratan di Madagaskar. Dia kemudian ditugaskan ke Armada Timur Jauh. Dari Juni hingga Agustus 1942, Illustrious bersama Armada Timur Jauh bertempur menghadapi pasukan Jepang, termasuk dalam Operasi Stab pada Agustus.

Pada September 1942, Illustrious kembali ke Madagaskar untuk Operasi Stream, yang menuntaskan pendudukan Sekutu. Dia kemudian berlayar ke Durban untuk refit singkat dan kembali bergabung dengan Armada Timur Jauh pada Desember.

Akan tetapi tak lama kemudian, dia ditarik ke Inggris pada 5 Januari 1943. Dari Maret hingga Mei 1943, Illustrious menjalani refit di Birkenhead. Dek penerbangan diperpanjang lebih lanjut, radar baru dipasang, senapan anti-pesawat 20mm tunggal diganti dengan ganda, dan dua kabel penangkap pesawat baru dipasang.

Setelah uji coba, Illustrious bergabung dengan Force A yang merupakan bagian dari Home Fleet pada Juli 1943 untuk Operation Governor. Operation Governor bertujuan untuk memancing battlesip Jerman, Tirpitz, dan heavy cruiser lain keluar untuk bertempur, dengan melakukan serangan lemah di Pantai Norwegia Selatan. Pada September, Illustrious dipindahkan ke Forde H di Mediterania, untuk memberikan payung udara bagi pendaratan di Salerno (Operation Avalanche).

Illustrious kemudian kembali ke Inggris untuk refit singkat, termasuk penambahan senapan anti-pesawat 20 mm ganda dan upgrade ketapel. Illustrious ditugaskan untuk kembali bergabung dengan Armada Timur Jauh; dia meninggalkan Inggris pada 30 Desember 1943, dan tiba di Trincomalee, Ceylon pada 31 Januari.

Dari Februari hingga Agustus 1944, dia beroperasi dengan Armada Timur Jauh, dan berpartisipasi dalam berbagai penyerangan, termasuk penyerangan ke kepulauan Indonesia. Sabang pada 19 April 1944 dan 22 Juli 1944, dan Surabaya pada 17 Mei 1944. Dia juga menyerang Port Blaid di kepulauan Andaman pada 22 Juni 1944 dan membawa 57 pesawat pada operasi ini. Pada suatu saat, dia menerbangkan 51 dari 57 pesawatnya, termasuk 15 Barracuda dan 23 Corsair selama penyerangan Port Blair.

Serangan Air-Arm Illustrious di Palembang  (Foto: fleetairarmarchive.net)

  

Pada September dan Oktober 1944, Illustrious menjalani refit di Simon’s Town, Afrika Selatan. Dia kembali bergabung dengan Armada Timur Jauh pada November dan melakukan beberapa serangan. Pada 16 Desember Illustrious ditugaskan untuk bergabung dengan Armada Pasifik Inggris yang baru dibentuk, dan berlayar ke Australia. Dalam perjalanan, dia menyerang Palembang pada 24 dan 29 Januari 1945. Dia tiba di Sydney pada 9 Februari. Di Sydney, batang baling-baling tengahnya dilepas karena rusak, yang mengakibatkan kecepatan maksmumnya turun menjadi 24 knots (44km/j; 28mpj).

Pada 4 Maret, dia berlayar bersama Armada Pasifik lainnya ke Kepulauan Manus, dan pada 19 Maret ke Ulithi. Illustrious dan sister ship-nya, Indomitable dan Victorious, bersama Indefatigable bergabung dengan Armada pasifik AS, dengan nama Task Force 57 (TF 57).

Dari 26 Maret hingga 9 April, TF 57 memberikan dukungan udara bagi invasi Okinawa (Operation Iceberg), memenangkan battle honour terakhir. Pada 6 April, Illustrious mengalami kerusakan bawah air serius akibat serangan kamikaze. Pada 9 April, Illustrious berpencar untuk melakukan penyerangan terhadap Formosa, tetapi pada 14 April dia digantikan oleh Formidable, dan dikirim ke Filipina untuk inspeksi.

Kerusakannya ternyata lebih serius daripada yang diperkirakan, dan dia kembali ke Sydney dan kemudian ke Rosyth untuk perbaikan dan refit, yang selesai pada Juni 1946.

Setelah perang, dia mendapatkan peran sebagai kapal latih dan ujicoba, dan dia terus mengalami masalah pada getaran yang sebagian diatasi dengan adanya desain propeller baru. Pada 1946, dia dipasangi dengan propeller lima-bilah pada batang tengahnya.

Dia menjalani refit dan modernisasi pada Januari hingga Agustus 1948, dan berhasil mencapai kecepatan 29 knots (54 km/j; 33 mpj) pada ujicoba dengan 110.600 shp pada 227,5 rpm. Pada 1950, dalam ujicoba kekuatan penuh, dia mencapai kecepatan 29,2 knots (54.1 km/j; 33,6 mpj) dengan 111.480 shp pada 225,1 rpm. Pada 1953 she dia menjadi bagian dari Fleet Review untuk merayakan Pemahkotaan Queen Elizabeth II. Illustrious dipensiunkan pada akhir 1954, dijual pada 3 Desember 1956, dan pada akhirnya dibongkar di Faslane. 




DESAIN

Gambar: New Vanguard 168, British Aircraft Carriers 1939-1945

Keterangan:
1. Quarterdeck
2. Safety net
3. Aircraft lift
4. Balance weight trunks
5. 4.5in HA/LA twin mountings (8)
6. Flight deck
7. Arresting wires
8. Transmitting masts (raised)
9. 7 ton seaplane and boat crane
10. Deck for 32ft cutter (not shown)
11. Wardroom
12. Pom-pom directors
13. Hanger deck
14. Aircraft stowed positions
15. Stores
16. Engine room supply vents (4)
17. Type 27 IFF interrogator aerial
18. Type 79 air warning radar (replaced by Type 281 in December 1940)
19. Thermograph
20. Type 72 DM apparatus screen
21. D deck
22. C deck
23. B deck
24. Signal house top
25. A deck
26. Assisted take-off gear
27. Aircraft lift
28. Direction lights
29. Windscreen
30. PO recreation space
31. Crew recreation space
32. CPO recreation space
33. Mess
34. 44in searchlight projector
35. Upper gallery deck
36. Lower gallery deck
37. Upper deck
38. Main deck
39. Lower deck
40. Platform deck
41. Hold
42. Multiple Mk VI 2pdr pom-pom mountings (6)
43. Bomb lift
44. Mess
45. Bilge keel
46. Petrol tank
47. Boiler (6)
48. Boiler uptake
49. Boiler room vent
50. Oil fuel tanks
51. Engine room (3)
52. 27ft whaler (stowed)
53. HA direction tower
54. 32ft cutter (stowed)
55. Officers’ cabins
56. Squadron leader’s cabin
57. 44in searchlight
58. Propeller (3)
59. Single rudder




SPESIFIKASI 

Struktur
Muatan Standar: 23.000 ton
Muatan Penuh: 28.661 ton
Panjang: 743ft 9in
Beam: 95ft 9in;
Draught: 24ft

Komplemen: 1.229 awak
900 officer
250 air group

Proteksi Lapis Baja
Dek Penerbangan: 3in
Hangar dan sabuk: 4½in

Performa
Tiga turbin Parsons dan enam pendidih Admiralty, menghasilkan 111.000 steam horsepower.
Kecepatan: 30½knots
Kapasitas Bahan Bakar: 4,850 tons

Persenjataan
5 x 8 x 2pdr "pom-pom" AA
3 x 1 x 40mm Bofors AA
19 x 2 x 20mm Oerlikon AA
14 x1 x 20mm Oerlikon AA

Air Arms
1940: 33 pesawat: Fulmars dan Swordfish
September 1942: 21 Martlet, 6 Fulmar, dan 18 Swordfish
Juli 1943: 28 Martlet dan 18 Avenger
Januari 1944: 24 Corsair dan 21 Barracuda
Mei 1944: 24 Corsair dan 18 Avenger
Juni 1944: 42 Corsair dan 15 Barracuda
November 1944: 36 Corsair dan 15 Avenger




SUMBER

Konstam, Angus. 2010. New Vanguard 168: British Aircraft Carriers1939-45. Osprey Publishing.
Fontenoy, Paul. 2006. Weapon and Warfare Series, Aircraft Carriers: An Illustrated History of Their Impact. ABC-CLIO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar