Minggu, 15 Januari 2012

French submarine Surcouf (N N 3)



Surcouf NN3 (foto: blog.naver.com)

Nama: Surcouf 
Asal Nama: Robert Surcouf 
Dipesan: Desember 1927 
Diluncurkan: 18 Oktober 1929 
Ditugaskan: Mei 1934 
Dicoret dari Registrasi: 6 Desember 1943 
Akhir Dinas: Tenggelam, 18 Februari 1942 


Surcouf (N N 3) adalah kapal selam Perancis yang dipesan untuk dibangun pada Desember 1927, diluncurkan pada 18 Oktober 1929 dan ditugaskan pada Mei 1934. Surcouf—diberi nama untuk menghormati prajurit Perancis Robert Surcouf—merupakan kapal selam terbesar yang pernah dibuat hingga dilampaui oleh kapal selam Jepang, I-400. Karir masa perangnya yang singkat ditandai dengan kontroversi dan teori konspirasi. Kapal ini diklasifikasikan sebagai “undersea cruiser" oleh berbagai sumber pada masanya.


Awal Karir 

Washington Naval Treaty telah membuat batasan tegas untuk konstruksi kelautan oleh dan untuk kekuatan kelautan utama dunia pada saat itu, tetapi tidak pada konstruksi kapal selam. AL Perancis berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari hal ini dengan membangun tiga “kapal selam corsair”, yang mana Surcouf merupakan yang pertama dan satu-satunya yang akhirnya selesai dibuat.

Surcouf didesain sebagai sebuah "cruiser bawah air” yang berfungsi untuk melacak dan terlibat dalam pertempuran permukaan. Untuk pengintaian, dia dapat mengangkut sebuah pesawat observasi amfibi Besson MB.411 dalam sebuah hangar di belakang menara conning; untuk pertempuran, kapal ini dipersenjatai dengan delapan pipa torpedo 550mm (22 inci) dan empat 400mm (16 inci), serta meriam kembar 203mm (8inci) dalam sebuah turret kedap-bertekanan di bagian depan menara conning. Amunisi meriam disuplai dari magasin yang berkapasitas 60 amunisi. Meriam dikontrol oleh “pengarah” yang dilengkapi dengan rangefinder 5m (16 kaki), yang dipasang cukup tinggi untuk melihat hingga jarak 11 km (5,9 mil laut atau 6,8 mil), dan dapat menembak setelah 3 menit kapal muncul ke permukaan. Dengan menggunakan periskop untuk mengarahkan tembakan meriam utamanya, Surcouf dapat meningkatkan jarak jangkau tembakan hingga 16 km. Secara teori, pesawat observasi Besson dapat digunakan untuk menyerang langsung di luar jarak jangkau maksimal meriam sejauh 39km. Kanon dan senapan mesin anti pesawat di pasang di bagian atas hangar.


Pesawat Amfibi Besson sedang dirakit (foto: http://zone.sousmarins.free.fr)

Surcouf juga mengangkut sebuah perahu motor 4,5 m dan berisi ruang kargo yang dapat digunakan untuk 40 tahanan. Tangki bahan bakar milik kapal selam sangat besar bagi bahan bakar yang cukup untuk pelayaran sejauh 19.000 km, dan suplai untuk jangka waktu 90 hari dapat diangkut.

Tidak lama setelah Surcouf diluncurkan, London Naval Treaty akhirnya membuat pembatasan untuk desain kapal selam. Setiap penanda tangan perjanjian (termasuk Perancis) tidak boleh memiliki lebih dari tiga kapal selam besar, yang masing-masing tidak boleh memiliki bobot standar 2.800 ton, dengan merian tidak boleh melebihi kaliber 6,1 inci (150mm). Surcouf, yang melebihi batasan ini, dibebaskan atas desakan keras dari Menteri Angakatan Laut Georges Leygues, tetapi kapal selam besar sekelas Surcouf tidak lagi dibuat.

Walaupun dengan spesifikasinya yang impresif, Surcouf terbukti terganggu dengan masalah-masalah mekanis; trim-nya susah diatur selama penyelaman, di permukaan kapal ini berguling-guling dengan keras saat laut tidak bersahabat, dan kapal ini membutuhkan waktu lebih dari dua menit untuk menyelam hingga kedalaman 12 meter, yang membuatnya rentan terhadap serangan pesawat. 


Perang Dunia Kedua 

Pada 1940, Surcouf berpangkalan di Cherbourg, tetapi pada Juni, ketika invasi Jerman, kapal ini sedang direparasi di Brest. Dengan hanya satu mesin yang berfungsi dan dengan sebuah baling-baling yang macet, kapal ini tertatih-tatih melintasi Selat Inggris dan mengungsi di Plymouth.

Pada 3 Juli, Inggris kuatir bahwa Armada Perancis akan diambil alih oleh Kriegsmarine Jerman ketika Perancis menyerah, dan melakukan Operation Catapult. AL Royal Inggris memblokade pelabuhan di mana kapal perang Perancis berlabuh dan mengirimkan ultimatum untuk bergabung kembali melawan Jerman. Kebanyakan menerima dengan suka rela, dengan dua pengecualian penting: Armada Afrika Utara di Mers-el-Kebir dan kapal-kapal yang berpangkalan di Dakar. Hal ini dianggap pengkhianatan oleh Inggris, dan menyebabkan ratusan kematian ketika Inggris mulai melakukan penembakan.

Kapal-kapal Perancis yang berlabuh di pelabuhan Inggris dan Kanada juga dinaiki oleh marinir, pelaut dan tentara bersenjata, dan insiden serius terjadi Plymouth, di kapal Surcouf pada 3 Juli, ketika dua opsir AL Royal Inggris terluka fatal fan seorang pelaut Inggris tertembak mati oleh dokter kapal selam.

Perselisihan antara Inggris dengan Perancis disebabkan oleh aksi ini, dan meningkat ketika Inggris berusaha untuk memulangkan pelaut Perancis yang ditawan: Kapal RS Inggris yang membawa mereka pulang ditenggelamkan oleh Jerman, banyak orang Perancis yang menyalahkan Inggris atas kejadian ini.


AL Perancis Merdeka 

Pada Agustus 1940, Inggris menyelesaikan reparasi Surcouf dan memberikannya kepada AL Perancis Merdeka (Forces Navales Françaises Libres, FNFL) untuk patroli konvoy. Satu-satunya opsir yang masih ditawan, Louis Blaison, kemudian menjadi komandan kapal baru. Karena ketengangan Inggris-Perancis mengenai kapal selam ini, tudingan dilontarkan oleh kedua belah pihak, Inggris juga mengklaim bahwa Surcouf telah menyerang kapal-kapal Inggris. Kemudian seorang opsir dan dua pelaut Inggris ditugaskan di kapal ini sebagai “penghubung”. Kekurangan utama kapal selam ini adalah membutuhkan 110-130 awak, yang tiga kali lebih banyak dari jumlah kapal selam konvensional. Hal ini membuat AL Royal Inggris enggan menugaskan kapal ini kembali.

Surcouf kemudian menuju pangkalan Inggris di Halifax, Nova Scotia dan mengawal konvoy trans-Atlantik. Pada April 1941, dia dirusakkan oleh pesawat Jerman di Devonport; pada 28 Juli, Surcouf menuju Galangan Kapal AS di Portsmouth, New Hampshire untuk reparasi selama tiga bulan. Setelah meninggalkan galangan kapal, Surcouf menuju New London, Connecticut. Hal ini masih tetap belum jelas mengapa AS mengijinkan kapal di bawah bendera yang tidak mereka kenali (Perancis Merdeka) pada saat itu, untuk menjalani perbaikan di AS. Surcouf meninggalkan New London pada 27 November untuk kembali ke Halifax.

Pada Desember 1941, Surcouf mengangkut admiral Perancis Merdeka Émile Muselier ke pemerintah Kanada, di Quebec City. Ketika Admiral berada di Ottawa, melakukan konferensi dengan Pemerintah Kanada, kaptenSurcou didekati oleh reporter New York Times Ira Wolfert dan menanyakan tentang rumor yang menyatakan bahwa kapal selam akan membebaskan Saint-Pierre and Miquelon (kepulauan Perancis, 10 km dari Newfoundland) untuk Perancis Merdeka dari kontrol Vichy. Wolfert menemani kapal selam ke Halifax, Nova Scotia, yang mana pada 20 Desember, mereka bergabung dengan corvette-corvette Perancis Merdeka: Mimosa, Aconit dan Alyse, dan pada 24 Desember mengambil alih kontrol kepulauan untuk Perancis Merdeka tanpa perlawanan.

Sekretaris Negara AS Cordell Hull—yang telah menyimpulkan perjanjian dengan pemerintahan Vichy untuk netralitas di wilayah Eropa. Presiden AS menginginkan restorasi status quo. Roosevelt melakukannya, tetapi ketika Charles de Gaulle menolak, dia menjatuhkan masalah ini. Cerita Ira Wolfert membantu opini populer Amerika menjauh dari Vichy.

Rumor lain yang berhubungan dengan hal ini bahwa pada 1 Januari 1942, Roosevelt mengirimkan destroyer AS ke Saint-Pierre untuk mengembalikannya ke kontrol Vichi dan Surcouf menurut dugaan menembak destroyer, membunuj satu atau dua awak AS. Tidak ada dokumentasi yang mendukung rumor ini, dan bukti tidak langsung signifikan circumstantial bertentangan dengan kejadian ini.Terdapat dokumentasi bahwa pada akhir Januari, Perancis Merdeka memutuskan untuk Surcouf ke teater Pasifik. Pergerakan ini membuat tumor bahwa kapal selam ini akan membebaskan Martinique dari Peransie Merdeka dari Vichy.

Setelah pecahnya perang dengan Jepang, Surcouf diperintahkan untuk ke Sydney, Australia melalui Tahiti. Kapal ini meninggalkan Halifax pada 2 Februari menuju Bermuda, kemudian menuju Terusan Panama pada 12 Februari. 


Surcouf NN3 di Permukaan (Foto: blog.naver.com)

Akhir Dinas 

Surcouf tenggelam pada 18 Februari 1942 di sekitar 80 mil (70 mil laut; 130 km) utara Cristóbal, Colón, ketika sedang menuju Tahiti melalui Terusan Panama. Kapal barang AS SS Thompson Lykes—berlayar sendirian dari teluk Guantanamo pada malam hari— dilaporkanon menabrak objek menyelam dengan puing dikedua sisi kapal. Pengintainya mendengar teriakan manusia di air, tetapi kapal barang ini tetap melanjutkan perjalanannya tanpa berhenti, ketika mereka berfikir bahwa mereka menabrak kapal selam Jerman, walaupun tangisan permintaan totlong terdengar dalam bahasa Inggris. Sebuah sinyal dikirimkan ke Panama, menjelaskan insiden ini.

Penyelidikan mengenai insiden ini sembrono dan terlambat, ketika selanjutnya Perancis menyelidiki ide yang mendukung bahwa tenggelamnya kapal selam ini karena "friendly fire"; kesimpulan ini didukung oleh Rear Admiral Auphan dalam bukunya yang berjudul The French Navy in World War II yang mana dia menyatakan bahwa, "for reasons which appear to have been primarily political, she was rammed at night in the Caribbean by an American freighter." Charles de Gaulle menyatakan dalam memoarnya bahwa Surcouf "had sunk with all hands".

Bangkai kapalnya berada pada kedalaman 3,000 m (9,800 kaki) di koordinat 10°40′N 79°32′W.

Terdapat memorial untuk Surcouf di pelabuhan Cherbourg.


Teori-Teori 

Terdapat cerita alternatif mengenai akhir hanyat Surcouf. Mengabaikan teori bahwa kapal ini ditelan oleh Segitiga Bermuda, salah satu teori yang paling populer adalah bahwa kapal selam ini diketahui sedang mengisi bahan bakar U-Boat Jerman di Long Island Sound, dan kedua kapal selam ini ditenggelamkan oleh kapal selam AS USS Mackerel dan Marlin, atau oleh sebuah blimp (floating airship) penjaga pantai AS.

Banyak cerita bahwa banyak emas dari Harta Perancis yang berada di ruang kargo besar milik Surcouf, dan bahwa bangkai kapal sudah diketemukan dan dimasuki oleh Jacques Cousteau pada 1967.

Penyelam Lee Prettyman melaporkan penemuan Surcouf pada 1960an (1967?) dan terdapat artikel surat kabar yang melaporkannya berserta gambarnya di surat kabar Hartford Courant. Artikel ini kemudian dicabut setelah adanya ancaman.

James Rusbridger mempelajari beberapa teori dalam “Who Sank Surcouf?”, menemukan bahwa kebanyakan dari teori-teori tersebut dapat dibantah, kecuali satu: rekaman dari 6th Heavy Bomber Group yang beroperasi di Panama menunjukkan bahwa mereka menenggelamkan kapal selam besar di pagi hari 19 Februari. Karena tidak ada laporan kapal selam Jerman yang hilang di wilayah tersebut pada tanggal itu, maka inilah Surcouf. Dia memperkirakan bahwa tabrakan telah merusakkan radio milik Surcouf dan kapal yang rusak parah ini tertatih-tatih menuju Panama dengan harapan terbaik.



Skema Surcouf NN3 (gambar: www.the-blueprints.com)


Karakteristik Umum 

Tipe: Kapal Selam

Bobot:
Permukaan: 3.300 ton
Menyelam: 4.373 ton
Bobot mati: 2.930 ton

Panjang: 110 m

Beam: 9 m

Draft: 7.25 m

Installed power:
Permukaan: 7,600 hp
Menyelam: 3,400 hp

Propulsi:
2 × mesin diesel Sulzer (permukaan)
2 × motor elektrik (menyelam)
2 × screws

Kecepatan:
Permukaan: 18.5 knots
Menyelam: 10 knot

Jarak Tempuh:
Permukaan: 18,500 km pada 10 knot; 12,600 km pada 13.5
Menyelam: 130 km pada 4.5 knot; 110 km pada 5 knot

Daya Tahan: 90 hari

Kedalaman Uji: 80 m

Perahu Pendaratan: 1 × perahu motor di dalam sumur dek kedap air

Kapasitas: 280 ton

Awak: 8 opsir dan 110 orang

Persenjataan:
2 × meriam 203 mm (8 inci)
2 × senapan anti-pesawat 37 mm (1.46 inci)
4 × senapan mesin anti-pesawat 13.2 mm (0.52 inci)
6 × tabung torperdo 550 mm (22 inci) (14 torpedo)
4 × tabung torpedo 400 mm (16 inci) (8 torpedo)

Pesawat yang diangkut: 1 × pesawat amfibi Besson MB.411


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar