Deskripsi:
Airbus A380 dikembangkan untuk mengatasi masalah yang semakin bertambah berkaitan dengan kepadatan dan sistem kontrol trafik udara yang mulai kesulitan dengan banyaknya jumlah pesawat. Pesawat yang pada awalnya dinamai A3XX kemudian dinamai menjadi A380 mengikuti program peluncuran resminya pada akhir 2000. Setelah mulai beroperasi, pesawat ini menjadi pesawat super jumbo-jet pertama yang mempuyai triple-deck penuh seperti halnya competitor pertamanya Boeing 747. Walaupun banyak orang berpendapat bahwa industri pesawat terbang belum siap untuk pesawat raksasa seperti itu, tetapi Airbus yakin bahwa perusahaannya akan memperoleh keuntungan ketika pesawat ini semakin dibutuhkan pada 2020. Selanjutnya, Airbus menyatakan akan ada kebutuhan potensial untuk pesawat ini sekitar 1.200 pesawat penumpang dan 300 untuk model pengangkut.
Walaupun pesawat ini mempunyai ukuran yang sangat besar, A380 mengadopsi desain airliner konvensional dengan bodi pesawat silinder yang lebih lebar dari 747. A380 memakai sayap yang dipasang rendah pada bodinya dengan 4 mesin di sepanjang bentangan sayapnya. Roda pendaratannya terdiri dari 22 roda sehingga beban pada setiap rodanua sama dengan pada Boeing 747 dan 777. Desain ini membuat A380 cocok dengan hamper seluruh landasan pada pelabuhan udara besar. Akan tetapi, bentangan sayapnya yang sangat lebar membutuhkan “taxiways” yang lebih lebar sehingga dua A380 dapat berpapasan. Banyak pelabuhan udara juga harus membuat jembatan “jetway” tambahan untuk mengakomodasi banyaknya penumpang, dan sistem penanganan bagasi juga harus diupgrade. Pelabuhan udara yang baik pada jalur internasional menginvestasikan jutaan dolar untuk melakukan upgrade ini agar siap jika A380 mulai beroperasi. Akan tetapi, penundaan pendanaan akan menjadi masalah utama pada semua operator A380.
Layout internal pada A380 adalah untuk penumpang pada dua dek atas, sementara pada kargo pada dek bawah. Airbus juga menawarkan beberapa kompartemen kargo seperti toko, lounge atau bahkan kasino, walaupun maskapai penerbangan yang “economics minded” tidak suka dengan usulan semacam itu. Kokpit pesawat sangat similar dengan keluarga pesawat A330/A340 untuk memudahkan pelatihan pilot. Kokpit berada di antara dek paling atas dan dek utama dengan ketinggian yang sama dengan pesawat yang lebih kecil agar pilot mudah beradaptasi.
Dua model dasar yang saat ini dipasarkan adalah model pesawat penumpang A380-800 dengan tempat duduk sampai 555 dalam 3 kelas dan model pengangkut A380-800F. Model lain saat ini juga sedang dalam pertimbangan. Total 17 maskapai penerbangan sudah memesan sekitar 195 pesawat pada Februari 2008 dan seorang pangeran Saudi Arabia juga memesan sebuah model VIP.
Sayangnya produksi pesawat ini mengalami berbagai kendala. Beberapa konsumen seperti Singapore Airlines, Qantas, Virgin Airways, Emirates, Malaysian Airlines, dan Thai Airways mulai frustasi karena biaya yang semakin meningkat. Beberaka konsumen bahkan mengancam untuk mengurangi atau bahkan membatalkan pesanan. Pembatalan pesanan sampai saat ini dilakukan oleh operator kargo FedEx dan UPS.
Penundaan produksi membuat kenaikan biaya hingga lebih dari $3 miliar sehingga membuat harga A380 naik paling tidak 25%, sehingga Airbus harus menjual paling tidak 420 pesawat agar programnya tidak merugi.
Spesifikasi:
Length 72.7 m
Wingspan 79.8 m
Height 24.1 m
Max. takeoff weight 560,000 kg
Passengers 555-822
Payload 66,400 kg
Cruise speed 0.89 Mach
Range 15,000 km
Engines:
Four Rolls-Royce Trent 970 - 70,000 lb / 311 kN. Four Engine Alliance GP7270 - 70,000 lb / 311 kN.
Diterjemahkan secara bebas dari: www.fas.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar